Liputan6.com, Ohio - Wajah adalah cerminan hati. Senang, sedih, amarah akan terpancar dari raut muka. Sebuah studi terbaru bahkan menyebut, saat seseorang mengalami kombinasi emosi -- seperti sedih dan marah, atau senang bercampur jijik.
Para ilmuwan mendefinisikan 21 ekspresi wajah yang kita gunakan untuk menyampaikan emosi. Tiga kali lipat lebih dari yang diketahui sebelumnya. Juga diketahui bahwa model komputer bisa membedakan raut tersebut dengan tingkat akurasi yang tinggi -- dengan mencari perubahan kecil dalam otot-otot wajah .
Sebelumnya manusia mengenal 6 ekspresi dasar: senang, sedih, takut, marah, terkejut, dan jijik. Kemudian para ahli menambahkan 15 lainnya yang merupakan kombinasi dari emosi dasar itu. Sebab, perasaan manusia sejatinya adalah emosi majemuk.
Penambahan kepustakaan ekspresi wajah manusia berdasarkan emosi mungkin akan berguna untuk mengkaji otak manusia dan komunikasi sosial, juga terkait penciptaan desain sistem komputer yang bisa berkomunikasi dengan manusia. Demikian dijelaskan para ilmuwan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
"Kami telah melampaui ekspresi emosi sederhana seperti 'senang' atau 'sedih'. Kami menemukan konsistensi kuat dalam cara orang menggerakkan otot-otot wajah mereka untuk mengekspresikan 21 kategori emosi," kata peneliti Aleix Martinez, ilmuwan kognitif sekaligus profesor teknik listrik dan komputer di Ohio State University, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains LiveScience, Selasa (2/4/2014). "Kami juga menemukan, 21 emosi diekspresikan dengan cara yang sama oleh hampir semua orang, setidaknya dalam budaya awam."
Secara historis, tambah dia, para ilmuwan dan filsuf telah memfokuskan studi mereka pada 6 emosi dasar, termasuk dengan mengartikan otak seseorang berfungsi dengan hanya 6 kategori -- atau seperti lukisan potret dengan hanya warna primer.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengambil sekitar 5.000 foto dari 230 mahasiswa yang diminta untuk menanggapi isyarat verbal seperti terkejut dan jijik.
Baca Juga
Untuk menentukan ekspresi yang cukup unik untuk secara konsisten dibedakan dari yang lain, para peneliti menganalisis foto-foto dengan program komputer yang disebut Facial Action Coding System (FACS).
Advertisement
Dipopulerkan para psikolog di era 1970-an, FACS memecah ekspresi wajah ke dalam unsur-unsurnya, seperti alis terangkat atau hidung mengkerut, juga analisis gerakan otot dasar yang digunakan untuk membuat ekspresi.
Analisis tersebut mengungkap bahwa 21 ekspresi menggunakan kombinasi unik dari otot-otot yang berbeda dari semua ekspresi lainnya. Model komputasi mengidentifikasi 6 ekspresi dasar dengan akurasi 96,9 persen, dan 15 ekspresi kombinasi dengan akurasi 76,9 persen.
Koleksi ekspresi emosional ini bisa digunakan untuk penelitian kognisi. Juga sebagai dasar untuk memahami bagaimana pasien dengan gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, atau gangguan sosial seperti autisme mengekspresikan apa yang mereka rasakan. (Yus Ariyanto)