Liputan6.com, Texas - Insiden penembakan di pangkalan militer Fort Hood, Texas, AS berujung maut. 4 Orang tewas dan terakhir 14 orang dilaporkan terluka. Si penembak pun tewas dalam insiden tersebut sehingga motif penembakan belum diketahui.
"Penembakan dipicu oleh perselisihan antara 2 tentara," ujar pihak berwenang seperti dilansir dari Washington Post, Kamis (3/4/2014).
Perselisihan antara 2 tentara itu, disebut-sebut berubah menjadi serangan berdarah di Fort Hood, Texas, pada Rabu 3 April sore di dekat instalasi medis pangkalan militer itu. Begitu laporan awal penegak hukum yang menangani kasus tersebut.
Suara tembakan membuat para penghuni pangkalan militer Angkatan Darat ketakutan karena belum pulih dari salah satu penembakan massal terburuk dalam sejarah AS beberapa dekade lalu.
Belum diketahui penyebab pertengkaran berujung maut itu terjadi. Namun para pejabat penegak hukum senior AS mengatakan, insiden itu tampaknya tidak terkait organisasi-organisasi teroris asing.
"Penembak ada di antara mereka yang tewas, diduga bunuh diri," ujar para pejabat yang tak disebutkan identitasnya. Para pejabat mengidentifikasi penembak sebagai tamtama Ivan Lopez. Pria berusia 34 tahun itu adalah seorang sopir truk militer.
Serangan Ketiga di Militer AS
Baca Juga
Penembakan itu merupakan serangan ketiga di instalasi militer AS dalam 5 tahun terakhir. Sebelumnya, seorang staf kontraktor mengamuk dan menembaki Washington Navy Yard pada September 2013, menyebabkan 12 orang tewas.
Advertisement
Pada 2009, Angkatan Darat Mayor Nidal Hasan M. menembaki sekelompok tentara di Fort Hood yang akan dikirim ke Irak dan Afghanistan. Menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 30 orang.
Presiden Obama, yang berada di Chicago, mengatakan pada Rabu malam menyayangkan insiden penembakan itu. Obama pun berujar, "Sesuatu yang menyedihkan seperti ini terjadi lagi."
"Kami mengikuti dengan cermat. Situasi sekarang... Saya hanya ingin meyakinkan kita semua, kita akan menelusuri apa yang terjadi sebenarnya," tambah Obama.
Jenderal Martin Dempsey, ketua Kepala Staf Gabungan mengatakan bahwa masih banyak pertanyaan tentang penembakan itu. Tapi fokus awal utama adalah untuk mendukung para korban dan keluarga mereka.
"Ini adalah sebuah komunitas yang menghadapi dan mengatasi krisis dengan ketahanan dan kekuatan," ungkap Hagel dalam sebuah pernyataan.
Puluhan ambulans dan kendaraan penegak hukum berkumpul di tempat kejadian setelah penembakan. Beberapa orang yang terluka diangkut ke rumah sakit di pangkalan militer itu.
Pangkalan militer itu sempat diblokir, seluruh penghuninya diminta berlindung di tempat aman. Perintah itu dicabut pada sore hari, setelah aparat keamanan menetapkan bahwa satu-satunya yang bertanggung jawab atas penembakan itu adalah Ivan Lopez. (Yus Ariyanto)
Baca Juga: