Liputan6.com, Kabul - Jutaan warga Afghanistan akan memilih presiden mereka yang baru dalam sebuah peralihan kekuasaan untuk pertama kalinya melalui kotak suara. 8 Kandidat bersaing untuk menggantikan Hamid Karzai, yang sesuai konstitusi dilarang mencalonkan diri kembali untuk jabatan periode ketiga. Demikian dilansir BBC, Sabtu (5/2/2014) pagi.
Untuk mengantisipasi ancaman dari Taliban yang menyebutkan akan mengacaukan pemilu, sebuah operasi keamanan yang besar telah digelar. Sekitar 40 ribu polisi dan tentara diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pemungutan suara. Lalu lintas kendaraan pun dilarang memasuki ibukota Kabul sejak Jumat 4 April siang.
Kekerasan memang sempat terjadi sehari sebelum pemilu digelar ketika 2 orang wartawan asing ditembak pada Jumat kemarin. Fotografer Jerman pemenang penghargaan Anja Niedringhaus tewas.
Sedangkan seorang reporter asal Kanada Kathy Gannon terluka ketika seorang polisi menembak mobil mereka di bagian timur Kota Khost. Keduanya bekerja untuk kantor berita Associated Press sejak beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, sejumlah kekerasan terjadi di negara tersebut menjelang pemilihan umum. Para pemantau internasional merasa optimistis pengamanan yang ketat dan aturan baru untuk mengatasi kecurangan dapat membuat pemilu Afghanistan berjalan adil.
Pemilu Afghanistan Digelar Hari Ini, Keamanan Diperketat
Untuk mengantisipasi ancaman dari Taliban yang menyebutkan akan mengacaukan pemilu, sebuah operasi keamanan yang besar telah digelar
Advertisement