Liputan6.com, Perth - Pencarian pesawat Malaysia Airlines telah memasuki hari ke-31. Pada pencarian kali ini, dilaporkan petunjuk berupa sinyal atau 'ping' kembali terdeteksi di Samudera Hindia bagian selatan.
"2 ping terdeteksi dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, menyuntikkan angin segar ke dalam pencarian yang tak kunjung membuahkan hasil," ungkap para pejabat Australia pada Rabu (8/4/2014) seperti dilansir dari Reuters.
Angus Houston, kepala badan koordinasi pencarian Australia mengatakan, "1 'ping' terdeteksi pada Selasa 7 April 2014 sore. Berlangsung selama 5 menit 25 detik. Sementara 'ping' kedua terdeteksi pada Selasa malam dan berlangsung 7 menit."
"Saya percaya kita mencari di daerah yang tepat, tetapi kita perlu mengidentifikasi secara visual puing pesawat. Sebelum kita bisa memastikan bahwa itu adalah tempat peristirahatan terakhir dari MH370," ujar Houston di Perth.
Houston mengungkapkan, sinyal baru itu memungkinkan pejabat untuk mempersempit daerah pencarian. Ke titik di mana sebuah kendaraan bawah air Bluefin-21, kapal penembus Samudera yang dikirim untuk mencari puing di dasar laut.
"Sekarang mudah-mudahan dengan banyak transmisi ini, kita akan memperketat pencarian, memperkecil derah. Dan mudah-mudahan dalam hitungan hari dapat menemukan sesuatu di bawah sana," tutur Houston.
Pada akhir pekan lalu, Angkatan Laut AS mengerahkan mesin pendeteksi sinyal black box pesawat atau pinger locator. Yang sebelumnya juga telah mendeteksi 2 sinyal yang konsisten dengan kotak hitam, yang pertama selama lebih dari 2 jam dan yang kedua sekitar 13 menit.
Data dari kotak hitam rekaman kokpit memang penting, untuk mengungkap dan memberikan jawaban tentang apa yang terjadi pada pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak. Yang menghilang pada tanggal 8 Maret, dan terbang ribuan kilometer keluar dari rute Kuala Lumpur ke Beijing.
Namun, masa aktif baterai di black box yang mencapai 30 hari telah sampai. Itu artinya alat 'sakti' itu telah mati. Sehingga pencarian akan semakin sulit.
Pihak berwenang mengatakan, diduga pesawat itu sengaja dialihkan oleh seseorang yang akrab dengan pesawat. Namun tak mengesampingkan terjadi masalah mekanis pada pesawat.
Menurut analisis data satelit yang mengarahkan para peneliti, menyimpulkan pesawat Boeing 777-200ER terbang di daerah terpencil di Samudera Hindia dekat Perth. Pencarian itu kini berpusat pada area sekitar 2.261 kilometer (1.405 mil) barat laut dari kota itu. (Elin Yunita Kristanti)
Baca Juga:
Advertisement