Sukses

RS China Rekrut `Malaikat Penjaga` Nyawa Para Dokter

Di China, dokter termasuk pekerjaan berisiko tinggi. Taruhannya bisa jadi adalah nyawa.

Liputan6.com, Beijing - Sungguh sulit menjadi dokter di Tiongkok. Susah-susah belajar keras dan menjalani pelatihan untuk mencapai profesi itu, tak jarang mereka jadi sasaran kemarahan pasien. Bahkan, di China, dokter termasuk pekerjaan berisiko tinggi.

Sejumlah rumah sakit di Beijing bahkan berniat merekrut 1.500 'malaikat pelindung', untuk menjaga para dokter dari serangan para pasien.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah oknum pasien telah membunuh beberapa dokter di China. Dilaporkan sebagai bagian dari rasa frustrasi, terhadap penanganan sistem kesehatan yang mereka alami.

Pada kasus terbaru, seorang pria 45 tahun asal Provinsi Jiangsu menikam dokternya hingga tewas gara-gara pelaku tak puas dengan operasi penyunatan yang ia alami. "Pelaku tidak puas dengan hasil pengobatan dan biayanya," demikian dilaporkan media China Xinhua, seperti dikutip Telegraph, 9 April 2014.

Dokter dan para perawat di rumah sakit sering menjadi korban kekerasan, rata-rata setiap 2 minggu, demikian dilaporkan media pemerintah. Ada pasien yang marah karena diharuskan menunggu lama, tak terima harus membayar biaya mahal. Atau kesal dengan perawat dan dokter yang dianggap angkuh dan tak pedulian.

Untuk menghindari insiden yang tak diinginkan, sejumlah rumah sakit kini menyiagakan petugas keamanan khusus.

Tak cuma itu, kini digalakkan kampanye di Beijing, untuk merekrut para relawan dari pelajar, staf medis, dan pasien lain untuk bertindak sebagai pelindung -- antara dokter dan pasien, untuk meredakan ketegangan dan menengahi perdebatan.

"Para pasien akan lebih memahami dokter setelah bicara dengan para relawan," kata Feng Guosheng, kepala Badan Administrasi Beijing. Dia menambahkan, para 'malaikat pelindung' akan mememberikan "bimbingan tentang rumah sakit" dan "intervensi psikologis".

Ia menambahkan, 21 rumah sakit telah memulai pelatihan dan akan menugaskan para relawan menangani pasien. Sebaliknya, RS juga akan mendengarkan para relawan tentang masalah sistemik yang mereka hadapi.

Han Meng, salah satu perwakilan proyek, mengatakan keberadaan relawan akan memungkinkan dokter dan perawat untuk fokus pada pekerjaan mereka tanpa rasa takut.

Sementara itu, pemerintah telah berjanji untuk membasmi korupsi dalam sistem kesehatan. Departemen Kesehatan juga akan menjadikan para pasien yang menyuap dokter untuk pengobatan yang lebih baik, sebagai target operasi mereka.

Pada tahun 2012, jurnal medis Lancet menulis bahwa "dokter China berada dalam kondisi krisis". Seorang mahasiswa kedokteran di Tiongkok, Li Jie menulis surat pada jurnal itu dan mengatakan, "hubungan yang memburuk antara dokter dan pasien telah berubah praktek medis di China menjadi pekerjaan berisiko tinggi." (Tanti Yulianingsih)