Sukses

Iseng Tweet Jadi Teroris, Remaja 14 Tahun Terancam Dilaporkan

Nasi sudah menjadi bubur, aksi main-mainnya telah terlacak oleh tim penyidik. Berikut kisahnya:

Liputan6.com, Washington DC - Gara-gara aksi iseng pura-pura menjadi teroris di dunia maya, seorang remaja 14 tahun kena batunya.

Adalah Sarah di akun Demetria @QueenDemetriax yang membuat maskapai American Airlines panik bukan main. Bagaimana tidak, Sarah mem-posting tulisan yang dianggap mengancam ke maskapai tersebut.

"Halo, namaku Ibrahim. Aku dari Afghanistan. Aku adalah bagian dari Al Qaeda, dan pada 1 Juni aku akan melakukan sesuatu yang sangat besar. Bye," begitu bunyi postingan @QueenDemetriax seperti dimuat Mirror.co.uk, yang dilansir Senin (14/4/2014).  Akun resmi maskapai, @AmericanAir, di-mention dalam postingan tersebut.

Pihak maskapai pun dengan cepat menjawab postingan Sarah. Mengatakan posisi Sarah sudah diketahui dan dilaporkan ke pihak berwenang. "Sarah, kami menganggap ancaman ini sangat serius. Alamat IP Anda dan rincian lainnya akan diteruskan ke pihak keamanan dan FBI," tulis pihak American Airlines.

Postingan balasan itu pun membuat Sarah panik, dan menjawab dengan mengatakan dia "hanya bercanda".

"Aku remaja berusia 14 tahun. Apakah mereka pikir aku akan meledakkan sebuah pesawat atau sejenisnya? Aku hanya orang bodoh," balas Sarah.

"OMG (Ya, Tuhan) Seseorang mengetuk pintu. Mungkin itu adalah FBI. OMG...." tambah Sarah.

Saking panik didatangi FBI, Sarah pun mem-posting permintaan bantuan. "Aku butuh pengacara. Ada pengacara di sini?" kicaunya.

Tweet Sarah dengan cepat di-retweet banyak orang. Remaja itu pun kemudian memiliki tambahan follower menjadi lebih dari 13.000.

Beberapa pengguna Twitter mengritik aksinya. "Dia akan ditahan," tulis salah seorang pengguna Twitter.

"Saya harap Anda masuk penjara," sambung pengguna lainnya mengomentari aksi Sarah.

Namun, pengguna twitter lain sedikit lebih berempati dengan menilai aksi Sarah adalah kekonyolan masa kanak-kanak. "Kadang-kadang orang-orang muda melakukan hal-hal yang belum dipikirkan dengan matang," tulis Joshua Ross.

Alibi

Di tengah ketakutannya, Sarah pun membuat alibi. Ia mengaku akun Twitternya dibajak. Lalu ia memberitahu bahwa 1 Juni itu adalah tanggal ulang tahun adiknya, bukan tanggal serangan seperti yang tertera di-posting-nya.

Di tengah keputusasaannya, Sarah pun akhirnya mengirim beberapa posting sebagai penjelasan aksinya yang dianggap sebagai ancaman oleh pihak maskapai penerbangan Amerika itu.

Berikut petikannya.

Ok, jadi sebenarnya, aku telah menulis tweet itu sebulan yang lalu. Tapi aku tak mempostingnya, aku tahu itu bukan ide bagus memposting tulisan seperti itu. Lalu aku menyimpannya dan tak melakukan apapun dengan tulisan itu.

Ketika aku di rumah, ponselku secara tak sengaja memposting tulisan itu di Twitter, dan aku tak mengetahuinya. Dalam beberapa menit, aku melihat ada tweet dari @AmericanAir. Lalu aku merasa ketakutan, dan tak tahu harus melakukan apa.

Aku mendapatkan banyak reaksi dari orang lain. Aku tak tahu yang kulakukan menjadi seburuk itu.

Aku mendapati 15 ribu follower dan postinganku di-retweet 20 ribu kali. Setelah sadar, itu adalah hal buruk dan bodoh, aku menghapus postinganku. Tapi sekarangan postinganku sudah ada dimana-mana.

Tapi biar aku jelaskan:

1. Postinganku bukan tentang 9/11.

2. Itu juga bukan tentang pesawat yang hilang

3. Itu hanya sebuah kecelakaan

Setelah pemberitaan ini tersebar di media, diketahui American Airlines menghapus `percakapan` antara akun @QueenDemetriax dan @AmericanAir.

Belum juga diketahui apakah mereka menindaklanjuti ancaman untuk membawa Sarah ke meja hijau atas perbuatan isengnya. (Yus Ariyanto)