Liputan6.com, Kuala Lumpur - Hilangnya Malaysia Airlines MH370 mungkin menjadi misteri terbesar dalam dunia penerbangan abad ini. Sebulan lebih berlalu, Boeing 777-200ER itu bak hilang ditelan Bumi. Pencarian besar-besaran di Samudera Hindia, di barat daya Perth, Australia belum mendapatkan hasil yang diharapkan.
Maka tak heran, spekulasi pun berseliweran. Baru-baru ini, Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein membantah dugaan keterlibatan Central Intelligence Agency (CIA) AS terkait hilangnya MH370 yang dimuat sejumlah media.
"Pada akhirnya, jika media melaporkan hal yang salah, mereka akan kehilangan kredibilitas," kata Hishammuddin, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, seperti dimuat MSN News, Senin (14/4/2014).
Selain tak didukung bukti sahih, Pak Menteri menyebut, dasar penolakannya adalah adanya peran AS dalam pameran Defence Services Asia yang akan dibuka besok di Putra World Trade Centre di Kuala Lumpur. "Jika memang ada (keterlibatan CIA), saya pikir AS tak akan berpartisipasi," kata dia.
Pada 7 April 2014 lalu, Utusan Malaysia mengabarkan dugaan peran CIA terkait hilangnya MH370. Dalam artikelnya, media ini menyebut, sudah saatnya kita 'berpikir di luar kotak' terkait insiden tersebut. Bisa jadi ini adalah plot atau taktik untuk menodai hubungan baik antara Malaysia dan China.
Mengupas kembali spekulasi yang tersebar luas bahwa CIA terlibat dalam serangan 9/11 pada tahun 2001, tulis Utusan Malaysia, tidak semua klaim tersebut harus dianggap sebagai omong kosong atau teori konspirasi.
"Jika CIA bisa mengatur serangan ke World Trade Center di New York pada 11 September 2001, tidaklah mustahil untuk menghubungkan MH370 dengan badan intelijen itu," tulis asisten redaktur Utusan Malaysia Ku Seman Ku Hussein.
Sebelumnya, spekulasi menyebut, MH370 yang berpenumpang 239 orang mungkin mendarat di pangkalan militer AS di Diego Garcia, sebuah pulau 'rahasia' yang berada di antara atol atau pulau karang di Samudera Hindia.
Seorang juru bicara kedutaan besar AS di Kuala Lumpur membantah dugaan itu. Ia menegaskan, tak ada bukti yang menegaskan kebenaran klaim tersebut.
Bantahan Hishammuddin adalah yang kedua dalam dua hari -- terkait insiden hilangnya MH370 yang terjadi pada 8 Maret 2014 lalu.
Kemarin ia mempertanyakan laporan halaman depan New Straits Times, yang mengutip sebuah sumber yang mengatakan kopilot MH370 Fariq Abdul Hamid sempat menelepon ketika pesawat itu terbang rendah di atas Penang.
"Saya tidak bisa mengomentari (laporan surat kabar) karena jika itu benar, pastinya kami lebih tahu soal itu, jauh lebih awal," kata Hishammuddin seperti dikutip dari Bernama.
(Shinta Sinaga)