Sukses

Presiden Rusia: Ukraina di Ambang Perang Saudara

Ukraina melancarkan operasi militer terhadap kelompok separatis yang didukung Rusia.

Liputan6.com, Kiev- Kondisi Ukraina makin memanas sejak penyerangan kantor polisi di negara tersebut, oleh kelompok separatis yang didukung Rusia. Namun di mata Rusia, eskalasi ketegangan meningkat lantaran Ukraina mengerahkan pasukan militernya di kawasan timur negara tersebut untuk menghadang kelompok pemberontak.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina saat ini di ambang perang saudara. Lantaran situasi di negara tersebut yang semakin mencekam di kawasan Donetsk timur.

"Ukraina di ambang perang saudara," ujar Putin saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, seperti dimuat CNN, Rabu (16/4/2014).

Hal serupa juga disampaikan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev terkait operasi militer terhadap para gerilyawan pro-Kremlin di wilayah separatis di timur.

"Singkat saja: Ukraina kini berada di ambang perang saudara, ini hal yang mengerikan," kata Dmitry yang mantan presiden Rusia.

Namun bagi pemerintah Ukraina, operasi militer itu merupakan upaya untuk mempertahankan diri dari serangan kelompok separatis yang disebut-sebut mendapat dukungan Rusia.

Presiden sementara Ukraina Oleksandr Turchynov mengatakan, pihaknya terpaksa untuk menurunkan pasukan militer setelah kantor polisi dan kantor pemerintah di 10 kota Ukraina diserang kelompok bersenjata.

"Ini untuk menghentikan upaya kelompok yang ingin menghancurkan Ukraina berkeping-keping," ujar Oleksandr.

Jumlah korban di Ukraina mulai berjatuhan. Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengatakan seorang perwira dinas keamanan tewas dan 5 lainnya luka-luka dalam baku tembak baru-baru ini.

Menurut dia, ketegangan di Ukraina terjadi sejak Crimea melepaskan diri dari negaranya dan bergabung ke Ukraina. Meski langkah Crimea beralih ke Rusia diputuskan melalui voting secara demokratis, namun pro dan kontra terus terjadi hingga sekarang. (Elin Yunita Kristanti)

Live dan Produksi VOD