Liputan6.com, Seoul - Tim penyelamat masih melakukan pencarian terhadap para penumpang kapal feri Sewol, yang terbalik dan tenggelam pada Rabu 16 April 2014. Pada pencarian hari kedua ini, muncul dugaan bahwa Sewol yang berangkat dari Pelabuhan Incheon, Korea Selatan, menuju Pulau Jeju berlayar keluar jalur.
"Sewol menyimpang dari jalur --yang direkomendasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan," demikian ungkap salah satu penyidik, Kamis (17/4/2014), dilansir dari media Korea Korea Times.
Selain itu, spekulasi penyebab kecelakaan lain yang muncul dari penyelidikan sejauh ini adalah akibat nahkoda yang memutar kemudi terlalu tajam. Menurut para penyidik, kondisi itu menyebabkan muatan kapal bergeser dan membuat kapal kehilangan keseimbangan.
Berdasarkan informasi dari lokasi tenggelamnya Sewol, disebutkan kapal berada dekat titik di mana kapal-kapal mengubah arah di rute Incheon-Jeju.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari awak kapal, para peneliti menduga, Sewol berubah arah dengan tajam ketika seharusnya perubahan dilakukan secara bertahap. Ketika kapal mulai kehilangan keseimbangan, peralatan kemudi diduga rusak.
Dengan hasil penyidikan baru yang muncul, pihak berwenang kini menduga bunyi ledakan keras --dari pengakuan korban selamat-- sebelum feri tenggelam akibat muatan kapal yang bergeser.
Meskipun spekulasi awal dari korban selamat, bunyi dentuman keras berasal dari Sewol mungkin yang menabrak karang dan mengirimkan sinyal darurat sekitar pukul 08.55.
Baca Juga
Kapal feri Sewol yang membawa rombongan wisata Ansan Danwon High School, membawa 180 kendaraan dan muatan seberat 1.157 ton.
Advertisement
Sejauh ini, seperti dilansir dari Korea Herald, korban tewas berjumlah 9 orang dari total 476 penumpang. 176 Orang telah diselamatkan, 287 lainnya masih belum diketahui nasibnya.
325 di antaranya adalah murid Ansan Danwon High School dan 14 staf pengajar di sekolah tersebut.
Kapasitas Kapal
Dilansir dari Korea Times, Kapal Sewon tak berada dalam kondisi kelebihan beban. Sebab kapal itu mampu menampung 921 penumpang dan 221 kendaraan.
Feri seberat 6.852 ton yang memiliki panjang 146 meter dan lebar 22 meter itu, bisa melaju dengan kecepatan mencapai 21 knot dari kota pelabuhan Incheon di barat Seoul menuju Pulau Jeju dalam 13,5 jam.
Kapal ini mulai beroperasi di jalur Incheon-Jeju sejak Maret 2013, untuk memenuhi permintaan para wisatawan. Kapal ini berangkat dari Incheon pada pukul 18.30 setiap Selasa dan Kamis.
Tapi keberangkatan dari Incheon tertunda lebih dari 2 jam pada Selasa 15 April 2014 ini karena kabut tebal. Kapal baru berangkat dari kota pesisir di barat Korea itu sekitar pukul 21.00. Sekitar 12 jam kemudian, kapal dilaporkan tenggelam 20 kilometer dari Pulau Byeongpoong.
Kapal itu sangat populer untuk kegiatan siswa sekolah karena besar dan nyaman. Dilengkapi beberapa restoran, pertokoan, dan ruang pertemuan yang luas.
"Sewol adalah kapal besar yang sangat aman. Saya tidak mengerti bagaimana sebuah kapal besar terbalik hanya dalam beberapa jam. Penyelidikan mendalam diperlukan," kata seorang pejabat di sebuah perusahaan pelayaran lokal. (Yus Ariyanto)