Sukses

Presiden Korsel: Kabur dari Sewol, Nakhoda Sama Saja Membunuh

Presiden Korsel Park Geun-hye mengecam keras tindakan kapten kapal Sewol yang tenggelam di lepas pantai Negeri Ginseng tersebut.

Liputan6.com, Seoul- Presiden Korea Selatan (Korsel)  Park Geun-hye mengecam keras tindakan kapten kapal feri Sewol yang tenggelam di lepas pantai Negeri Ginseng tersebut.

Dia menegaskan, tindakan kapten kapal Lee Joon-seok dan 2 awaknya yang melarikan diri dari kapal sama dengan tindakan pembunuhan. Sejauh ini, 64 penumpang dinyatakan tewas dan 238 lainnya belum ditemukan.

"Apa yang dilakukan kapten kapal dan awak pesawat lainnya tak bisa diterima akal sehat. Itu seperti tindakan pembunuhan yang tak bisa ditolerir," ujar Presiden Park Geun-hye, seperti dimuat Yonhap, Senin (21/4/2014).

Dari hasil penyelidikan, kapten Lee dan 2 awaknya diketahui tak memerintahkan dilakukan evakuasi terhadap penumpang dengan cepat saat kapal mulai tenggelam. Mereka justru malah naik ke bagian atas kapal yang berada di paling atas dari permukaan laut. Kemudian menanti kapal bantuan.

Sementara sekitar 476 penumpang yang sebagian besar merupakan murid SMA yang tengah berwisata harus berdesak-desakan di dalam kapal. Mereka panik dan berlarian saat kapal mulai karam.

Park Geun-hye menyatakan, dengan tindakan tak heroik tersebut, kapten kapal dan awaknya telah melanggar aturan maritim. Mereka seharusnya segera mengevakuasi korban. Sebab kepentingan nyawa orang banyak jelas lebih penting.

"Kapten tak patuh aturan evakuasi penumpang, melarikan diri di hadapan para penumpang dan malah meminta penumpang untuk tetap berada di tempatnya. Tindakan itu merupakan sesuatu yang sulit dicerna oleh akal," ujar Ibu Presiden.

Kapal Sewol tenggelam pada Rabu 16 April waktu Korea Selatan. Kapten kapal Lee Joon-Seok dan 2 awak feri tersebut telah ditangkap dan tengah menjalani proses hukum. Mereka terancam hukuman seumur hidup atas dakwaan meninggalkan kapal, kelalaian, menyebabkan orang lain cedera, tidak mencari pertolongandari kapal lain, dan melanggar hukum maritim.

Kepada publik, termasuk keluarga korban penumpang kapal, Lee menyatakan permohonan maaf. "Aku meminta maaf kepada kalian semua atas insiden ini. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku meminta maaf kepada para keluarga korban," ujar Lee, seperti dimuat BBC. (Yus Ariyanto)