Sukses

Masa Kritis Pencarian MH370 Dihadang Topan Jack

Robot Bluefin-21 sejak Senin pagi ini kembali turun ke bawah laut Samudera Hindia untuk kesembilan kalinya.

Liputan6.com, Perth - Pencarian pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 memasuki hari ke-45 sejak Boeing 777-200ER itu dinyatakan hilang kontak. Penelusuran saat ini difokuskan menggunakan drone atau robot Bluefin 21 autonomous underwater vehicle (AUV) di bawah laut Samudera Hindia.

Namun pencarian bawah laut pada pekan ini telah memasuki masa kritis. Tim pencari gabungan dari berbagai negara akan menghentikan pencarian bawah laut menggunakan robot hingga akhir pekan ini. Setelah itu, belum diketahui bagaimana prose pencarian MH370.

Saat tim pencari tengah berusaha keras melakukan pencarian, angin topan tropis Jack menghadang. Pusat koordinasi tim pencari MH370 Joint Agency Coordination Centre (JACC) mengumumkan cuaca buruk topan Jack melanda area utara pencarian dekat Perth, Australia pada Senin (21/4/2014) petang ini.

"Cuaca buruk akan terjadi di area utara di mana topan Jack bergerak menuju selatan," demikian pengumuman JACC, seperti dimuat Bernama.

Meski demikian, JACC tetap melanjutkan pencarian MH370. Sebanyak 10 pesawat militer dan 11 kapal tetap bergerak dan menjelajahi kawasan samudera tersebut.

"Otoritas Keselamatan Maritim Australia melakukan pencarian di area sekitar 49.491 km persegi yang berpusat di titik 1.741 km sebelah barat laut dari Perth," tambah JACC.

Robot Bluefin-21 sejak Senin pagi ini kembali turun ke bawah laut Samudera Hindia untuk kesembilan kalinya. Namun sejauh ini, belum ada puing-puing terkait MH370 yang ditemukan.

Drone tersebut ditugaskan untuk memindai tempat di mana terjadinya ping terakhir antara MH370 dengan satelit Inmarsat yang meliputi area sepanjang 600 km dan lebar 50 km.

Bluefin-21 bisa menyelam sampai kedalaman 4.500 meter, sedangkan kedalaman maksimum area pencarian mencapai 4.600 meter. Operator Bluefin mengatakan mereka bisa mereprogram wahana ini untuk beroperasi pada kedalaman 5.000 meter.

Pejabat kementerian perhubungan Australia, seperti ditulis CNN, mengungkapkan, sebanyak US$ 234 juta atau setara Rp 2,6 triliun dibutuhkan untuk pencarian bawah laut MH370, termasuk penggunaan Bluefin-21 yang mampu memindai wilayah seluas 110 km persegi.

(Shinta Sinaga)