Sukses

Paedofil 103 Anak Divonis 14 Kali Hukuman Seumur Hidup

Korban Earl adalah 103 anak di bawah umur yang terdiri dari 102 perempuan dan 1 laki-laki.

Liputan6.com, Lewes- Terkutuk apa yang dilakukan William James Vahey. Guru sekolah internasional asal Amerika Serikat itu menjadi 'predator anak' di 9 negara, lintas benua. Sedikitnya 90 anak jadi korban, Biro Investigasi Federal AS (FBI) kini terus mengusut keberadaan korban-korbannya yang lain, meski si pelaku tak lagi bernyawa karena bunuh diri pada Maret 2014.

Sayangnya, William Vahey bukan satu-satunya 'monster' paedofil. Negeri Paman Sam juga diguncang kasus serupa baru-baru ini. Pelakunya, seorang dokter anak bernama Earl B Bradley.

Earl Bradley harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, dibui sampai mati. Pada Juni 2011, ia dijatuhi vonis 14 kali hukuman seumur hidup ditambah 164 tahun. Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan pencabulan, pemerkosaan, dan eksploitasi terhadap anak yang menjadi pasiennya di Beebe Medical Center, Lewes, Delaware, Sussex, AS.

Para bocah yang jadi korban Earl Bradley tak lagi bisa dihitung dengan jari. Jumlah totalnya ada 103 anak, 102 perempuan dan 1 laki-laki. Biadab.

Kejahatan pria 60 tahun itu dilakukannya selama lebih dari 1 dekade. Sebenarnya, sudah sejak 10 tahun lalu Beebe Medical Centre menerima laporan. Namun perilaku bejat Earl Bradley baru diganjar lama setelahnya.

Sejak divonis hukuman seumur hidup, Earl mengajukan banding lantaran video yang merekam dirinya sedang melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya, disita secara ilegal oleh polisi. Ia tak terima polisi mengambil videonya tanpa izin.

Namun banding itu ditolak Mahkamah Agung AS. Earl baru-baru ini kembali mengajukan banding terbaru. Bukan kepada penegak hukum, tapi terhadap tim pengacaranya, Robert Goff dan Dean Johnson. Mantan dokter anak itu menilai pengacaranya tak becus memperjuangkan keadilan untuk dirinya.

Goff membantah tudingan Earl. Menurut dia, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membela Bradley. "Kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk klien," tegas Goff, seperti dimuat media lokal, Delmarvanow, 8 April 2014.

Sementara itu pengacara yang ditunjuk Earl saat ini, Patrick J Collins dan Albert J Roop Collins enggan memberikan komentar soal banding terbaru tersebut.

Berbeda dengan Earl, proses hukum terhadap William James Vahey ditutup. Sebab William yang pernah mengajar di Jakarta International School (JIS) itu bunuh diri, pada Maret 2014 lalu

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) tengah mencari korban pelecehan seksual oleh William. Bagi siapapun yang menjadi korban untuk melaporkannya kepada mereka melalui HOvictimassistance@ic.fbi.gov atau dapat menghubungi kantor FBI atau Kedutaan Besar Amerika Serikat terdekat. (Elin Yunita Kristanti)