Liputan6.com, Kuala Lumpur - Media Inggris Daily Mirror dan Daily Mail mengabarkan bahwa 11 teroris yang terkait jaringan Al Qaeda telah ditangkap dan tengah diinterogasi terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370.
Benarkah demikian? Pemerintah Malaysia menepis hal tersebut. Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar menegaskan, 11 militan yang dibekuk tersebut tak terkait kasus raibnya MH370.
"Itu kabar sampah, tak ada hubungannya dengan pesawat (MH370)," tegas Khalid secara singkat kepada The Star, Minggu (4/5/2014).
Dia menjelaskan, Malaysia sedang menyelidiki dugaan kelompok tersebut untuk menjaring anggota lewat media sosial dalam rencana melancarkan aksi teroris di negeri jiran.
Dalam laporannya, media Inggris tersebut menyebutkan bahwa 11 teroris itu saat ini tengah dicecar sejumlah pertanyaan oleh kepolisian Malaysia, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dan Badan Intelijen Inggris (MI6).
Para teroris itu teridentifikasi berusia 22 hingga 55 tahun. Ada yang seorang pelajar, pebisnis, dan pekerja di bidang yang tak lazim -- tak disebutkan seperti apa pekerjaan aneh tersebut.
Seorang pejabat dari Badan Kontraterorisme Malaysia mengatakan, mereka memang dicurigai sebagai dalang atas hilangnya pesawat MH370.
"Kemungkinan bahwa pesawat dialihkan para teroris bisa saja terjadi. Hal itu sedang kita selidiki," ujarnya, yang dikabarkan Dailymail.
Pesawat MH370 hilang sejak Sabtu 8 Maret. Pencarian terakhir dengan mengerahkan drone penyelam Bluefin-21 belum membuahkan hasil. Pemimpin tim pencarian dari Australia Angus Houston mengatakan butuh waktu setahun untuk menemukan pesawat yang hilang tersebut.
Setelah hampir 2 bulan pesawat belum ditemukan, keluarga memutuskan untuk menggelar upacara pemakaman pertama tanpa jenazah di Brisbane, Australia, pada hari Minggu ini, 4 Mei 2014.
11 Teroris Ditangkap Terkait MH370? Ini Tanggapan Malaysia
Pencarian terakhir MH370 dengan mengerahkan drone penyelam Bluefin-21 belum membuahkan hasil.
Advertisement