Sukses

Kapal Kargo Karam di Hong Kong, 4 Heli 20 Kapal Cari 11 Kru Raib

Kapal kargo tersebut karam setelah menabrak sebuah kapal kontainer, Saat tabrakan terjadi, dilaporkan ada 12 kru kapal.

Liputan6.com, Hong Kong - Sebuah kapal kargo asal China dilaporkan tenggelam pada Senin pagi tadi di luar perairan Hong Kong. Kapal kargo tersebut karam setelah menabrak sebuah kapal kontainer, di dekat Pulau Po Toi yang terletak di pinggir teritori Hong Kong, pada Senin dini hari waktu setempat.

Saat tabrakan terjadi, dilaporkan ada 12 kru kapal. Namun, hanya satu yang berhasil diselamatkan. Sementara sisanya raib atau dinyatakan hilang.

"Dua kapal kargo bertabrakan dan salah satu di antara mereka tenggelam. Kemudian, salah seorang kru pria berhasil diselamatkan dan dilarikan ke RS," ujar seorang juru bicara polisi, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (5/5/2014).
 
Sejauh ini, identitas kru yang selamat itu belum dirilis. Namun, nyawa kru kapal yang disebutkan berusia 46 tahun itu tertolong karena diselamatkan oleh perahu nelayan yang lewat saat melompat dari kapal. Dia hanya menderita luka ringan di kaki dan tangan.

Pencarian

Tak lama mendapat kabar ada tabrakan kapal, otoritas Hong Kong kemudian mengirimkan bantuan helikopter serta polisi dan pemadam kebakaran untuk mencari kru kapal yang hilang.

4 Helikopter lebih dari 20 kapal dari China dan Hong Kong juga dikerahkan. Mereka juga berkoordinasi dengan petugas di daratan China.

"Penyelamatan 11 awak hilang masih berlangsung hingga sore," kata seorang juru bicara departemen kelautan.

Dalam proses pencarian yang terekam dari udara dan disiarkan secara langsung di sebuah stasiun televisi, terlihat lapisan minyak di permukaan laut. Di lokasi itulah diyakini sebagai lokasi tenggelamnya kapal.

Perairan Hong Kong memang terkenal sangat padat. Ratusan kapal, baik yang terbuat dari sampan kayu hingga kapal kontainer berukuran besar, hilir mudik di wilayah itu setiap hari.

Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada 2012. Ketika itu kapal feri berkecepatan tinggi bertabrakan dengan sebuah kapal lainnya. Peristiwa yang diklaim sebagai kecelakaan terparah selama lebih dari 40 tahun itu, menelan 39 nyawa.

Kedua kapten kapal tersebut pun dituntut, karena telah menghilangkan nyawa 39 orang. Mereka kini sedang menunggu persidangan.

Publik pun terkejut setelah kejadian itu, sebab Hong Kong yang dikenal sebagai area penghubung kota-kota finansial Asia merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Dan memiliki catatan keselamatan yang baik.

Kecelakaan lainnya terjadi pada Agustus 2013, melibatkan kapal kargo dengan panjang 190 meter. Angin topan berkecepatan tinggi yang menyebabkan ombak tinggi, membuat kapal kapal miring dan tenggelam. 21 kru kapal pun dipaksa lompat ke laut agar tak ikut tenggelam bersama kapal karam itu.

Pada November 2013, kapal feri perjalanan dari Hong Kong ke Macau bertabrakan dengan objek tak dikenal, melukai 87 orang di dalamnya.

Sebuah kapal sepanjang 96 meter yang membawa limbah konstruksi juga tenggelam di lepas Pantai Stanley, di semenanjung selatan Pulau Hong Kong pada April 2013. Kapal itu diyakini bertabrakan dengan kapal lain dalam kondisi cuaca berkabut.