Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Sekap Model Dalam Harem, Miliuner Inggris Ditahan di Spanyol

Para perempuan yang jadi korban mengenal Shojai sebagai 'Sasha'. Mereka berasal dari sejumlah tempat di Eropa dan Asia.

Liputan6.com, London - Miliuner asal Inggris, Shoja Shojai ditahan oleh Kepolisian Spanyol. Pria 56 tahun itu diperkarakan atas tudugan menyekap sejumlah calon model dengan paksaan di 'harem' miliknya di Costa del Sol.

Shojai, diduga bertemu dengan sejumlah perempuan di London, mengaku sebagai taipan minyak yang bersahabat dengan tokoh penting dunia, semisal Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan iming-iming dijadikan model, ia meminta para korbannya tunggal di mansion atau rumah besar miliknya di dekat Marbella.

Polisi awalnya mendatangi mansion bergaya Arab ketika salah satu korban melaporkan dugaan kekerasan domestik yang dilakukan Shojai. Di sana aparat menemukan sekelompok perempuan, kebanyakan berusia 20-an tahun. Sembilan di antaranya melaporkan mereka sengaja dirayu dan dipikat agar mau ke Spanyol -- menjadikan mereka objek kekerasan psikis dan ancaman kekerasan fisik untuk membuat mereka tetap ada di 'sangkar' itu.

Para perempuan yang jadi korban mengenal Shojai sebagai 'Sasha'. Mereka berasal dari sejumlah tempat di Eropa dan Asia, termasuk Rusia, Jerman, Mongolia, dan Kazakhstan. Mereka bertemu dengan pelaku saat menempuh pendidikan di sekolah fashion di Inggris.

Terpikat janji disponsori menjadi model kelas dunia, mereka tiba di Spanyol dan ditempatkan di mansion dengan 10 kamar di kawasan perbukitan di atas Marbella, yang disebut Casa Saf. Para calon model dipaksa melayani nafsu bejat pelaku.

Shojai, yang lahir di Iran dan mendapatkan paspor Inggris pada 2008 lalu, tinggal di sebuah rumah di dekat mansion tersebut yang dinamakan Casa Nabil.

Para perempuan mengaku tak boleh keluar mansion, kecuali bersama sopir dan pengawal, dengan syarat menyebut ke mana mereka pergi dan kapan waktu pulang.

Para korban mengklaim, pembalasan akan datang pada anak maupun keluarga mereka, jika berani berontak.

Kini, para perempuan dan anak-anak mereka  -- berusia antara 9 bulan dan 7 tahun, telah dibawa ke rumah perlindungan terdekat, sementara Shojai telah dibebaskan dengan jaminan. Detektif Spanyol kini bekerja sama dengan kolega mereka Scotland Yard dalam rangka penyelidikan.

Namun, tak semua yakin dengan klaim para korban. "Mereka meninggalkan rumah tanpa kendala untuk mengantar anak-anak sekolah. Aku hanya melihat mereka siang hari, tak tahu apa yang terjadi pada malam hari," kata salah satu pekerja seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph, Senin (12/5/2014).

Sementara, seorang tetangga yang minta tak disebut namanya mengatakan, "Para wanita di sana berusia sangat muda dan sangat cantik. Mereka selalu tampil tanpa cela, mengenakan pakaian karya desainer."

Para perempuan itu juga selalu disertai staf ketika bepergian. "Aku tak pernah mengira mereka disekap. Kecuali satu atau dua orang dari mereka yang kelihatan tak bahagia saat aku melihatnya."

Laporan di media Spanyol juga menyatakan polisi menemukan sejumlah obat terlarang, seperti Rohypnol -- yang sering digunakan dalam kejahatan. Polisi juga memerintahkan tes terhadap para korban.

Shojai diketahui menikah dengan seorang perempuan berusia 33 tahun asal Denmark, ibu dari 2 anak, tetapi tidak jelas apakah ia berada di antara penuduh. Sementara Shojai membantah semua klaim dan tuduhan yang dialamatkan padanya. (Sss)