Sukses

Pemerintah Nigeria Tolak Bernegosiasi dengan Boko Haram

Boko Haram bersedia membebaskan sekitar 200 gadis yang diculik. Tawaran itu diposting di YouTube.

Liputan6.com, Abuja - Pemimpin kelompok pemberontak Nigeria Boko Haram menawarkan untuk melepaskan lebih dari 200 siswi, yang mereka culik pada 14 April 2014. Namun mereka meminta syarat. Sebagai ganti pembebasan tersebut, mereka meminta pertukaran dengan para tahanan (Boko Haram) yang ditahan oleh pemerintah.

Dikutip dari Reuters, Selasa (13/5/2014), permintaan itu diketahui dari sebuah video yang diposting di YouTube, pada Senin 12 Mei 2014.

Dalam video tersebut, terlihat sekitar 100 anak perempuan mengenakan jilbab dan berdoa di sebuah lokasi yang dirahasiakan di bagian 17 menit video. Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau juga muncul dan berbicara untuk meminta pertukaran tersebut. Mengenakan seragam militer dan memegang senjata jenis AK-47.

"Jika Anda ingin kami melepaskan gadis-gadis yang diculik, mereka yang belum memeluk Islam akan diperlakukan seperti Nabi Muhammad menolong orang-orang kafir dan mereka akan tinggal bersama kami," katanya menurut terjemahan dari bahasa Nigeria.

Pada kesempatan itu, Abubakar juga melontarkan ancaman terhadap pemerintah Nigeria.

"Kami tidak akan melepaskan mereka karena, Anda menahan saudara-saudara kami," kata Abubakar.

"Sudah 4 atau 5 tahun kalian tahan saudara kami. Kalian sudah lakukan banyak hal kepada mereka. Sekarang kalian sedang membicarakan gadis-gadis ini. Kami tak akan merilis mereka sampai kalian membebaskan saudara kami," jelas Abubakar dalam video yang juga dilansir NBC News, Senin 12 Mei 2014.

Tidak jelas diketahui apakah ia berada di lokasi yang sama dengan gadis-gadis, yang menunjukkan ia bersedia bernegosiasi.

Militan Boko Haram, yang berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam, menyerbu sebuah sekolah menengah di desa timur laut Chibok pada tanggal 14 April. Mereka menculik sekitar 276 gadis. Beberapa di antaranya telah sejak berhasil melarikan diri, tetapi sekitar 200 diyakini masih berada di tangan Boko Haram.

Seorang gadis pemberani bernama Amina Tsawur, telah membeberkan bagaimana pelariannya bisa sukses. [Baca: Izin Buang Air, Gadis Korban Penculikan Boko Haram Kabur]

Upaya

Seorang pejabat pemerintah mengatakan telah melakukan berbagai upaya, untuk membebaskan gadis-gadis yang diperkirakan berusia 12 hingga 15 tahun itu. Kementerian Informasi Nigeria pun mengeluarkan pernyataan, bahwa pemerintah akan terus mengeksplorasi semua opsi untuk membebaskan para gadis.

Menteri Informasi Nigeria Abba Moro kemudian mengatakan kepada BBC, bahwa pemerintah tidak akan setuju untuk setiap jenis pertukaran. Seperti yang ditawarkan oleh Boko Haram.

"Sejauh ini pemerintah yang bersangkutan belum membuat pilihan untuk menukar warga yang tidak bersalah dengan orang-orang yang berperang melawan negara. Belum menjadi pilihan," kata Moro.

Hingga saat ini, pemerintah Nigeria juga telah mengerahkan ribuan tentara dari dua divisi, untuk mencari gadis-gadis. Sementara beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Israel dan Prancis telah menawarkan bantuan dengan mengirim para ahli.

"Pemerintah Nigeria bertemu dengan beberapa ahli pada hari Senin, dan merencanakan pertemuan lebih lanjut dengan lembaga-lembaga pertahanan dan keamanan negara Afrika Barat," demikian dikutip dari sebuah pernyataan pemerintah.

Sementara itu, Gubernur negara bagian Borno, Kashim Shettima menyatakan telah membagikan video tersebut kepada keluarga dan sekolah-sekolah lokal. Untuk mengidentifikasi anak-anak yang ditampilkan dalam tayangan tersebut.

Para pejabat keamanan mengatakan, pada hari Senin juga dilakukan penangkapan tersangka militan dalam dua bom mobil yang menewaskan sedikitnya 90 orang pada tanggal 14 April dan 1 Mei di pinggiran Abuja.

Pemerintah Nigeria juga telah menghadapi kritik keras dari tanggapannya terhadap penculikan massal itu. Namun Presiden Goodluck Jonathan mengatakan bahwa bantuan dari luar negeri telah membuatnya optimistis untuk menemukan gadis-gadis. (Ein)

Video Terkini