Liputan6.com, Sydney - Pemerintah Australia mengumumkan perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk mencari pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370.
Seperti dimuat News.com.au, Selasa (13/5/2014), diperkirakan uang yang dikeluarkan untuk pencarian jangka panjang mencapai lebih dari US$ 89,9 juta atau sekitar Rp 1,037 triliun.
Dari jumlah biaya tersebut, US$ 60 juta atau sekitar Rp 691 miliar di antaranya berasal dari Kementerian Transportasi Australia. Biaya US$ 27,9 juta atau sekitar Rp 321 miliar lain berasal dari anggaran Kementerian Pertahanan Australia.
"Pusat Koordinasi Bersama Australia yang dibentuk 30 Maret (2014) untuk mencari pesawat hilang, menghabiskan biaya US$ 2 juta (sekitar Rp 23 miliar)," demikian yang tertulis dalam laporan Anggaran Federal Australia.
Sejauh ini, Australia menurunkan kapal Angkatan Laut Ocean Shield dan drone atau kapal penyelam tanpa awak Bluefin-21 untuk menyusuri Samudera Hindia.
Pencarian terbaru yang dilakukan The Ocean Shield saat ini dilakukan di kawasan tempat salah satu sinyal terdeteksi dan terdengar selama 2 jam pada 5 April, tepatnya di sekitar 1.600 kilometer sebelah barat daya Perth.
Biaya yang dikeluarkan Australia itu jauh lebih besar dibanding yang dihabiskan Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan mencapai US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 29 miliar.
Markas Departemen Pertahanan di Pentagon pun memperkirakan akan menambahkan dana sekitar US$ 4 juta atau sekitar Rp 46 miliar untuk melanjutkan perburuan tersebut.
Dana tersebut diperkirakan cukup untuk menutupi operasi hingga awal April. Biaya itu, mencakup seluruh armada AS, baik kapal maupun pesawat.
Biaya tersebut dikeluarkan dari pengiriman kapal milik Angkatan Laut USS Kidd serta USS Pinckney untuk menyisir laut guna mencari tanda-tanda keberadaan puing. 2 pesawat mata-mata AS dan pesawat tempur P-8A Poseidon pun dikerahkan. (Yus)