Sukses

Oposisi India Menang Pemilu, Pertama Kali Sejak 30 Tahun Lalu

Berdasarkan hasil hitung cepat, partai oposisi BJP yang dipimpin Narendra Modi meraih suara yang sangat signifikan.

Liputan6.com, New Delhi - Pemilu terbesar di dunia baru saja digelar di India, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak. Hasil pemungutan suara telah selesai dan perhitungan suara hampir selesai.

Meski hasil suara secara resmi belum diumumkan, pemimpin oposisi Narendra Modi menyatakan pihaknya telah menang besar. Berdasarkan hasil hitung cepat, Bharatiya Janata Party (BJP) meraih suara yang sangat signifikan dan kemungkinan tidak perlu berkoalisi untuk membentuk pemerintahan baru.

"India sudah menang. Hari baik untuk kita semua," ujar Narendra lewat akun Twitternya, seperti dimuat BBC, Jumat (16/5/2014).

Bharatiya Janata Party (BJP) dinyatakan telah berhasil mengalahkan Partai Kongres dan otomatis menjadi penguasa parlemen.

Ini merupakan yang kali pertama terjadi dalam 30 tahun terakhir. Partai Kongres ditinggalkan diyakini karena skandal korupsi yang memicu hilangnya kepercayaan publik.

Di luar kantor pusat BJP di ibukota New Delhi, para pendukung partai berkumpul dan merayakan kemenangan dengan membagi-bagikan kembang gula dan menyalakan petasan, serta menari-nari di jalanan. Juru bicara BJP Nirmala Seetharaman mengatakan, hasil itu bahkan lebih baik daripada yang mereka perkirakan sebelumnya.

Perdana Menteri India Manmohan Singh dari Partai Kongres segera memberikan selamat kepada Narendra Modi atas kemenangannya di pemilu.

"Perdana Menteri Manmohan Singh mengakui dan mengucapkan selamat atas kemenangan Narendra Modi," demikian pernyataan dari kantor PM Singh.

Pemilu India ini memperebutkan 543 kursi Lok Sabha (majelis rendah parlemen). Partai dinyatakan menjadi pemenang dan membentuk pemerintahan bila meraih 272 kursi.

Jumlah pemilih tahun ini meningkat sekitar 100 juta dari 2009 lalu, yakni menjadi 814 juta. Sekitar 930.000 tempat pemungutan suara (TPS) disediakan. Jumlah TPS ini juga naik dari 830.000 TPS pada pemilu sebelumnya.

Pada pemilu kali ini, suara elektronik akan digunakan untuk pertama kalinya. Namun potensi adanya golput justru semakin besar. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini