Sukses

Banjir Serbia-Bosnia Seperti Tsunami, 20 Warga Meregang Nyawa

Perdana Menteri Aleksandar Vucic mengatakan, mayat pertama telah ditemukan di Obrenovac, daerah paling parah di sebelah selatan ibukota.

Liputan6.com, Belgrade - Lebih dari 2 lusin orang dikhawatirkan tewas di Bosnia-Herzegovina dan Serbia, setelah banjir terburuk dalam lebih dari satu abad menerjang kawasan tersebut. Puluhan ribu orang pun yang tinggal di kawasan tersebut, terpaksa meninggalkan rumah karena curah hujan tinggi dan sungai-sungai meluap.

Sementara tanah longsor telah mengubur banyak rumah. Di Serbia, sebuah pinggiran kota luar ibukota Belgrade pun tak luput terendam banjir. Dalam satu kota Bosnia saja, Doboj, walikota mengatakan lebih dari 20 mayat telah dibawa ke kamar mayat.

"Lebih dari 20 mayat sejauh ini telah dibawa ke kamar mayat kota," ungkap walikota Doboj.

Sementara di Serbia, dilaporkan ada 8 orang yang tenggelam.

Perdana Menteri Aleksandar Vucic mengatakan, mayat pertama telah ditemukan di Obrenovac, daerah paling parah di sebelah selatan ibukota negara itu. Dan ia takut akan lebih banyak yang ditemukan.

Namun dia mengatakan jumlah kematian tidak akan diumumkan lebih lanjut, sampai ketinggian air berkurang. "Gelombang banjir baru diperkirakan akan kembali terjadi dari Sungai Sava pada Minggu malam, kata Aleksandar.

Di beberapa daerah, air banjir yang terjadi di kawasan tersebut bahkan mencapai lantai 2 rumah-rumah penduduk.

"Banjir bandang membangunkan paman saya sekitar pukul 03.30, sehingga mereka naik ke lantai pertama (lantai 2). Kemudian mereka ke lantai 3, karena semua lantai bawahnya terendam banjir," kata seorang warga dari Obrenovac.

Seperti Tsunami

Menurut keterangan dari Kepala polisi setempat, Gojko Vasic, kondisi di Doboj sangat parah karena terjangan air banjir seperti tsunami. Tingginya mencapai 3-4 meter, sehingga tidak ada yang bisa menahannya.

Berdasarkan pengamatan dari udara, hampir sepertiga dari Bosnia, yang sebagian besar adalah perusahaan, kini mirip sebuah danau berlumpur besar. Rumah-rumah, jalan dan rel kereta terendam.

Juru bicara Kementerian Keamanan Bosnia menuturkan, sekitar satu juta orang -- lebih dari seperempat dari penduduk negara itu -- hidup di daerah yang terkena musiban banjir parah itu.

Salah satu daerah yang paling parah di Bosnia adalah kota di bangian timur, Bijeljina. Di mana tim penyelamat berusaha mengangkut 10.000 orang ke tempat yang aman.

Sejauh ini, petugas penyelamat telah bekerja untuk membawa ribuan warga yang terjebak banjir ke tempat yang aman. Pejabat juga telah memerintahkan evakuasi dari kota lainnya yakni Baric, yang berada lebih dekat ke Belgrade.

Ketinggian air di Sungai Sava di kota barat Sabac, memnag dilaporkan terus meningkat. Relawan telah mencoba untuk membuat pertahanan banjir di sana.

Asisten tim penyelamat Predrag Maric pun meminta bantuan berupa makanan, air minum dan pakaian untuk membantu mereka yang membutuhkan. (Mut)