Liputan6.com, Riyadh - Virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus/MERS-CoV) kembali memakan korban di Arab Saudi. Yang terbaru, yakni seorang pria 59 tahun yang meninggal karena terjangkit MERS di Taif, pada Minggu 18 Mei 2014 kemarin.
Departemen Kesehatan Arab Saudi melaporkan jumlah korban meninggal karena MERS hingga saat ini mencapai 169 orang. Jumlah itu merupakan sebagian dari 531 kasus MERS yang ditemukan di Arab Saudi.
Seperti dimuat Al-Arabiya, Senin (19/5/2014), kasus terbaru adanya orang yang terjangkit MERS saat ini terjadi di Riyadh dan Jeddah. Karena itu, pemerintah Saudi mengimbau para warga lokal dan asing untuk berhati-hati.
Arab Saudi sebelumnya juga mengimbau para lanjut usia dan anak-anak agar tidak datang ke sana. Jika memang memiliki niat beribadah, ada baiknya untuk menunda. Para jemaah juga diimbau untuk selalu mengenakan masker demi mencegah epidemi.
Virus MERS dikabarkan telah menyebar ke negara lain, bahkan sampai Amerika Serikat. Baru-baru ini, 3 di negeri Paman Sam diduga terjangkit MERS. Salah satunya adalah seorang petugas kesehatan yang pernah melakukan perjalanan ke Arab Saudi.
Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menyatakan Indonesia masih bebas dari virus MERS yang mulai menyebar di 15 negara di dunia.
"Kasus MERS-CoV yang semula terjadi di Jeddah, kemudian meluas ke Mekah, Madinah, dan saat ini sudah menyebar ke 15 negara, dipastikan hingga saat ini belum masuk ke Indonesia," Nafsiah, 9 Mei lalu.
MERS disebut-sebut sebagai penyakit mematikan yang tengah menyebar saat ini. Virus tersebut mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS). SARS mulai menyebar di Asia sejak 2003 dan menjangkiti sekitar 8.273 orang. Sekitar 700 orang di antaranya meninggal dunia.
MERS disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS. Karena itu, gejalanya pun tak jauh berbeda dengan SARS, dengan indikasi utama seperti demam, bersin, dan batuk, yang akhirnya berujung pada kematian akibat beberapa komplikasi serius yang terjadi seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat. (Yus)