Sukses

Dari Mana Sumber Pendanaan Boko Haram?

Beberapa kejadian tindak pidana perampokan bank dan kejahatan narkoba terbukti memiliki kaitan dengan sumber dana para teroris.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun yang lalu, pihak keamanan Indonesia terhenyak saat menghadapi sepak terjang teroris yang sepertinya memiliki dana yang luar biasa besar yang mendukung kegiatan mereka. Belakangan, beberapa kejadian tindak pidana perampokan bank dan kejahatan narkoba terbukti memiliki kaitan dengan sumber dana para teroris.

Cara penggalangan dana yang serupa itu juga dijalankan oleh kelompok Boko Haram sekarang ini di Nigeria dan bahkan lebih lagi: perampokan, penculikan, penyelundupan narkoba, perdagangan senjata dan bahkan jual-beli manusia. Simak kisah yang dilansir dari Fox News, 16 Mei 2014.

Perampokan

Puluhan pria bersenjata menaiki mobil polisi hasil curian sambil berseragam militer dan berangkat ke pinggiran propinsi Yobe di Nieria, merangsek masuk ke kota dan menodong paksa seorang manajer untuk membuka lemari simpanan. Selagi melarikan diri, sebuah tim keamanan mengejar mereka dan peluru-peluru berdesingan di kota Gashua di utara.

Ketika sudah lebih tenang selepas serbuan nekad di bulan April 2013 itu, lima orang polisi dan 20 pria bersenjata telah tewas dan Boko Haram mengantongi 56.000 dollar AS. Serbuan itu adalah salah satu dari puluhan kejadian di propinsi Yobe dan Borno dalam beberapa tahun terakhir ini, dan menjadi suatu contoh bagaimana kelompok itu mendanai kegiatan mereka yang keji dan berdarah.

Penculikan

Kelompok itu juga meminta tebusan atau menjual wanita dan anak-anak, dan menyelundupkan narkoba dan senjata. Uang yang diterima dipakai untuk menjaring lebih banyak lagi pria-pria muda untuk bertempur, membeli senjata-senjata canggih dan memberi nafkah kepada kelompok yang hilir mudik di perbukitan pedesaan di Nigeria bagian utara.

“Mereka sangat bermodal, dengan begitu banyaknya sumber termasuk dari dalam Nigeria dan seluruh kawasan itu,” kata Yan St-Pierre, CEO pada Counter-Terrorism Modern Security Consulting Group, kepada Voice of America.

Tidak semua uang Boko Haram berasal dari tindak pidana langsung. Menurut laporan sejak tahun 2002, Boko Haram telah menerima hibah sebesar 3 juta dollar AS dari Osama Bin Laden, dan kemudian mereka berjuang untuk menyebarkan hukum syariah di Nigeria dan menarik banyaknya pendukung dana dari dalam negeri, demikian dikatakan Professor Darren Kew dari University of Massachusetts di kota Boston. Beliau mengambil spesialiasi dalam konflik dan demokrasi di Afrika.

“Boko Haram memiliki hubungan politik yang kuat secara local, dan tersedia banyak pendanaan dalam Nigeria sendiri yang menafkahi gerakan itu, jadi saya percaya bahwa mereka mendapatkan sebagian besar pendanaan mereka dari para pendukung lokal,” ujar Kew. “Mereka juga berhasil mendanai diri sendiri dengan merampok bank dan penculikan, yang saya kira merupakan tujuan utama asli mereka melakukan penculikan di Chibok.”

Bulan lalu, penculikan 300 anak-anak perempuan dari suatu sekolah menengah di negara bagian Borno menarik perhatian dan kutukan internasional atas Boko Haram. Ketika pemimpin mereka, Abubakar Shekau mengatakan dalam suatu video bahwa mereka berniat menjual anak-anak perempuan itu “di pasar”, terungkaplah salah satu cara kelompok itu mendapatkan uang. Anak-anak perempuan itu dijual sebagai budak ataupun pengantin anak-anak jika mereka tidak dibebaskan.

Sandera asing

Mark Schroeder, wakil presiden untuk Analisis Afrika di perusahaan intelijen politik dunia Stratfor mengatakan kepada FoxNews.com bahwa “Penculikan selalu menggiurkan untuk Boko Haram. Tapi yang paling menghasilkan adalah penculikan dan permintaan tebusan orang-orang asing.”

Di bulan Februari lalu, seorang karyawan perusahaan energy Perancis, GDF Suez, sedang berlibur bersama keluarganya di dekat taman nasional Waza di negara Kamerun ketika mereka disergap oleh para pejuang Boko Haram. Kelompok teror itu menuntut pembebasan para militan yang ditahan di Nigeria dan Kamerun atau para tawanan akan dibunuh.

Walaupun tidak seorangpun mengetahui dengan pasti jumlah uang yang dimiliki Boko Haram, tidak dapat disangkal bahwa mereka berkelimpahan dana. Para perwira polisi dan militer mengeluhkan bahwa kelompok teror itu lebih bersenjata dan dengan persenjataan yang semakin canggih. Di awal minggu ini, gubernur Kashim Shettima dari Borno memperingati Presiden Goodluck Jonathan bahwa perlu lebih banyak tentara dan senjata yang lebih baik untuk membasmi Boko Haram.

“Secara santun saya sampaikan kepada Presiden bahwa Boko Haram memiliki senjata yang lebih baik dan memiliki yang lebih tinggi,” ujar Shettima sesudah terjadinya serbuan atas desa Izghe yang membawa korban tewas sebanyak 106 orang penduduknya. “Kita sedang dalam keadaan perang. Itulah yang saya coba sampaikan kepada Presiden.”

Video Terkini