Sukses

FBI Tangkap 100 Lebih Hacker Blackshades dari Berbagai Negara

Razia ini berlangsung di lebih dari 12 negara.

Liputan6.com, Jakarta Setelah ditemukan belasan serangan di seluruh dunia, polisi menahan para hacker atau peretas yang diduga 'bermain' di balik software RAT, yang memungkinkan penyerang mengambil alih account Facebook dan menginfeksi komputer.

Seperti dilansir Theguardian, Senin 19 Mei, lebih dari 100 hacker di seluruh dunia telah ditangkap menyusul tindakan keras FBI, terkait dengan 'alat administrasi remote' yang disebut Blackshades.

Menurut pejabat yang berbicara kepada majalah Time dan lembaga penegak hukum yang terlibat di Eropa, Asia, Australia dan Amerika Utara, razia ini berlangsung di lebih dari 12 negara.

Menurut Badan Kejahatan Nasional Inggris, 17 dari mereka yang ditangkap berbasis di Inggris.

Kerugian akibat kejahatan ini masih disegel pihak keamanan, tapi sejumlah perusahaan prospector Amerika Serikat diperkirakan akan mengumumkan beberapa hasil pada siang hari waktu setempat melalui konferensi pers di New York.

Dikenal sebagai RAT atau backdoor, Blackshades dan perangkat lunak lain sejenisnya memungkinkan penyerang dari jarak jauh menguasai komputer pengguna, menyalakan webcam, mencuri password dan informasi pribadi, serta meluncurkan serangan terhadap komputer lain.

Perangkat lunak itu sendiri tidak ilegal, dan dapat dibeli paling murah USD 40. Namun meng-install perangkat lunak itu di komputer korban tanpa sepengetahuan mereka, adalah melawan hukum di sebagian besar negara.

Pada 2012, FBI menangkap lebih dari 20 orang yang terlibat program ini, termasuk Michael Hogue yang diduga pembuat kode utama perangkat lunak dengan nama xVisceral.
Meskipun sudah ada penangkapan dari FBI, peneliti dari Symantec masih melihat adanya peningkatan infeksi selama semester kedua 2013.

Troy Gill, analis keamanan senior di AppRiver menilai, penangkapan ini masih terkait dengan Hogue. "Meskipun patung ini datang sedikit lebih lambat dari yang diharapkan," katanya Gill.

"Bukan tidak mungkin untuk berpikir bahwa informasi atau akses diperoleh dalam penangkapan penulis bisa saja berperan dalam memfasilitasi upaya terkoordinasi ini," tandas Gill.

Video Terkini