Liputan6.com, Sao Paulo Sudah diketahui dalam psikologi, ketenaran sering menjadi beban bagi orang yang tidak siap memilikinya. Apalagi jika seorang anak lelaki dibayangi ketenaran ayahnya yang luar biasa. Simak berita yang dilansir dari Aol.com, 2 Juni 2014 mengenai putra pemain sepakbola legendaris Brasil.
Seorang hakim di Brasil menjatuhkan hukuman 33 tahun penjara kepada putra legenda sepakbola Pele setelah mendapati putranya itu bersalah melakukan pencucian uang untuk suatu geng narkoba.
Hari Senin lalu, hakim Suzana Pereira mengatakan Edson Cholbi do Nascimento (43 tahun) harus menyerahkan paspornya kepada pengadilan dalam minggu ini. Ia mengatakan pria itu tetap bebas selagi mengajukan banding, suatu proses yang bisa berlangsung bertahun-tahun di Brasil.
Advertisement
“Prosesnya masih terbuka. Ia masih dapat mengajukan banding dan menerima pemeriksaan ulang atas kasusnya,” kata Pereira.
Pereira mengatakan bahwa ia tidak dapat mengungkapkan terlalu banyak rincian keputusan pengadilan itu karena kedua belah pihak setuju untuk memperlakukan kasus ini secara diam-diam, namun sang hakim mengatakan bahwa ia memiliki bukti yang cukup untuk mendakwa Do Nascimento.
Pengacara terdakwa tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Sebelumnya, Do Nascimento membantah tuduhan itu, walaupun ia mengaku menggunakan obat-obatan karena penasaran -- setelah ia berhenti menjadi pemain sepakbola profesional.
Ia pernah dipenjara tahun 2005 bersama 50 orang lainnya setelah penggerebekan suatu geng di kota pelabuhan, Santos. Jaksa penuntut menyatakan ia terlibat dengan kelompok kriminal tersebut.
Padahal, ayahnya, Pele dipandang sebagai pemain sepakbola terbaik selama ini dan ia dihormati sebagai pahlawan nasional di Brasil. Apalagi Negeri Samba sedang mengadakan persiapan akhir untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia dalam 10 hari mendatang.
Penasihat pribadi presiden, Jose Fornos Rodrigues, mengatakan bintang sepakbola itu sedang bepergian ke Tiongkok dan tidak memiliki komentar untuk kasus tersebut.
Putra Pele akrab dipanggil Edinho dan pernah menjadi penjaga gawang. Ia sekarang adalah pelatih untuk tim sepakbola profesional Santos yang menjadi titik awal ketenaran sang ayah tahun 1950-an. Perkumpulan sepakbola itu tidak mau memberi komentar dan mengatakan masalah itu merupakan urusan pribadi Edinho.
Ini bukan untuk pertama kalinya Edinho berurusan dengan hukum. Pada awal tahun 1990-an, ia pernah didakwa karena ikut serta dalam suatu balapan mobil. Salah satu mobilnya menabrak sepeda motor sehingga menewaskan pengendaranya. Beberapa tahun kemudian ia dihukum karena kecerobohan yang menyebabkan kematian, lalu bebas tahun 2005. (Ein)