Liputan6.com, Beijing - Hari ini, 4 Juni 2014, bertepatan dengan 25 tahun tragedi berdarah Tiananmen, di mana para demonstran yang menuntut reformasi ditembaki aparat Negeri Tirai Bambu. Peringatan 25 tahun digelar hari ini. Pengawalan pun diperketat.
Selain ditembaki para demonstran dan warga yang berunjuk rasa juga ditangkap dan ditahan. Ada sekitar 1.600 warga yang ditahan dan kini sudah dibebaskan. Namun dikabarkan masih ada seorang tahanan yang ditahan, meski mungkin ia seharusnya sudah dibebaskan. Miao Deshun namanya.
Miao adalah seorang pekerja pabrik dari Beijing. Ia didakwa atas tuduhan pembakaran sengaja dengan melempar sebuah keranjang ke arah tank yang terbakar. Atas pelanggaran ini, ia divonis hukuman mati, yang kemudian diubah menjadi hukuman seumur hidup. Miao tidak akan dibebaskan hingga 15 September 2018.
Dong Shengkun, seorang bekas narapidana Tiananmen yang pernah satu sel penjara dengan Miao Deshun menuturkan, badan Miao ketika itu sangat kurus, nyaris tinggal kerangka.
"Ia (Miao) adalah orang yang pendiam. Ia sering mengalami depresi," kenang Dong, seperti dimuat BBC, Rabu (4/6/2014). "Saya dirantai tapi ia tidak. Ia bilang sipir tak merantainya karena ia terlalu kurus. Ia tidak akan bisa berjalan dengan berat rantai itu."
Sun Liyong yang juga pernah ditahan lantaran menjadi demonstran pada tragedi Tiananmen mengungkapkan, Miao belum dibebaskan hingga saat ini karena menolak mengakui kesalahannya. Miao menolak menandatangani surat berisi pernyataan menyesal karena terlibat protes Tiananmen.
"Dia (Miao) menolak untuk mengikuti peraturan dan menolak berpartisipasi untuk menjalani pelatihan sebagai buruh di penjara," ujar Sun Liyong. Miao juga menolak bekerja dan memilih menghabiskan waktunya dengan membaca koran di sel.
Keamanan Diperketat
Saat dikonfirmasi BBC, Biro Pemasyarakatan Beijing menolak menjawab pertanyaan tentang kabar Miao Deshun saat ini. Aparat di Tiongkok tersebut mengatakan, mereka tidak akan melayani pertanyaan dari wartawan asing.
Namun Dui Hua, organisasi berbasis di AS yang mengadvokasi hak tawanan China mengatakan, kemungkinan Miao adalah satu-satunya tahanan yang kini masih berada di penjara. Atau kemungkinan lain, Miao sudah meninggal di sel tahanan.
Biro Pemasyarakatan Beijing dikabarkan hanya akan mengkonfirmasi status tahanan kepada keluarga. Sehingga kondisi Miao saat ini belum diketahui secara pasti.
China memperketat keamanan pada peringatan 25 tahun kekerasan Tiananmen, Rabu 4 Juni ini. Sejumlah saksi mata mengatakan keberadaan aparat keamanan tampak lebih banyak di Lapangan Tiananmen dibanding hari-hari biasa. Para akademisi, pengacara, dan pegiat yang memprotes tragedi Tiananmen dikabarkan ditangkap.
Sementara pencarian internet terkait dengan kekerasan aparat keamanan yang menewaskan ratusan orang itu diblok dan laporan-laporan menyebutkan akses atas Google dibatasi.
Unjuk rasa Tiananmen untuk menuntut reformasi politik China 1989 itu awalnya berlangsung dengan damai di Lapangan Tiananmen, di pusat ibukota Beijing. Beberapa pekan kemudian, aparat keamanan membubarkan unjuk rasa dengan kekerasan hingga menewaskan ratusan orang.
Badan Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Amerika Serikat mengatakan, sedikitnya 20 akademisi, pengacara, dan pegiat ditangkap beberapa hari sebelum peringatan Tiananmen 4 Juni 2014. (Ein)
Tahanan Terakhir Tragedi Tiananmen 1989 Nyaris Tinggal Kerangka
Pemerintah China memperketat keamanan pada peringatan 25 tahun kekerasan Tiananmen.
Advertisement