Sukses

Ayatollah Ali Khamenei: Amerika Serikat Pengecut

Benar juga ucapan Sun Tzu, panglima besar Tiongkok di masa lalu, “Kenalilah teman-temanmu, tapi lebih kenali musuh-musuhmu".

Liputan6.com, Teheran Bagi pemimpin Iran dan beberapa negara lain yang serupanya, segala persoalan di dunia ini diyakini disebabkan oleh keberadaan 'Setan Besar' yang memimpin para pencuri sedunia.

Nyatanya, dengan kebencian yang begitu membara, Iran malah rajin mengamati apapun yang dilakukan, dikatakan, ataupun diisyaratkan musuhnya itu. Benar juga ucapan Sun Tzu, panglima besar Tiongkok di masa lalu,  “Kenalilah teman-temanmu, tapi lebih kenali musuh-musuhmu".

Baru-baru ini, sebagaimana dilansir dari New York Daily News (4 Juni 2014), Ayatollah Ali Khamenei bahkan menanggapi strategi militer Presiden Obama terkait dengan pidato presiden Amerika Serikat itu dalam acara wisuda akademi militer West Point.

“Sejak Perang Dunia II, beberapa kesalahan yang mahal bagi kita adalah karena kita tidak menahan diri dari kehendak kita untuk tergesa-gesa berpetualang secara militer tanpa memikirkan akibatnya,” kata Obama kepada para kadet yang baru lulus. Ucapan Obama ini dianggap sedang mengacu kepada perang Irak.

Selagi berdiri di panggung berlatarbelakang spanduk bertulisan besar "Amerika Tidak Mampu Berbuat Apapun,” pemimpin spiritual Iran itu mengatakan bahwa Presiden Obama tidak punya nyali untuk bertempur. Dalam pidato itu, Presiden Obama berujar, “sekarang ini serangan militer bukan lagi menjadi keutamaan bagi Amerika.”

Khamenei menafsirkan pesan Obama sebagai ucapan seorang pengecut. Pemimpin digdaya ini berbicara di hadapan para pejabat militer dan politik saat mengenang 25 tahun meninggalnya pendahulunya, Ayatollah Ruhollah Khamenei.

Menurut sang ayatollah, AS telah menyadari bahwa serangan militer adalah berbahaya atau bahkan lebih berbahaya bagi negara yang menyerbu daripada yang diserbu.

Ejekan Khamenei dilontarkan pada saat terjadinya gesekan politik antar partai di AS terkait dengan penukaran seorang tawanan tentara AS dengan lima orang tahanan Taliban dari Teluk Guantanamo.

Obama telah berulangkali memperingatkan bahwa pilihan kekuatan militer masih tetap ada untuk menyelesaikan ancaman nuklir Iran. Tapi dalam pidato ini, ia mengucapkan suatu permisalan, “Mentang-mentang kita memiliki palu yang terbaik dunia, bukan berarti setiap persoalan harus dianggap paku yang harus dipalu.”

Khamenei menyebut AS sebagai “Setan Besar” dan mengatakan bahwa upaya-upaya untuk menundukkan Iran telah gagal. Walaupun dikenakan sangsi, Iran sedang akan meluncurkan satelit sendiri dan mengirimkan mahluk hidup ke luar angkasa dan menghasilkan tenaga nuklirnya sendiri.

Beberapa saat terakhir ini Khamenei meningkatkan ejekan-ejekannya terhadap Amerika. Minggu lalu, ia mengatakan kepada para anggota parlemen di Teheran bahwa Iran dipersenjatai supaya “memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri” dalam “dunia yang dipenuhi dengan maling-maling.”

Kepada parlemen, ia mengatakan bahwa peperangan dan jihad tidak ada akhirnya karena musuh utamanya masih ada. Menurutnya, “Peperangan ini hanya bisa berakhir ketika masyarakat mengalahkan para penindas yang dikepalai oleh AS yang telah mencengkeram pikiran, raga, dan jiwa manusia.” (Ein)