Sukses

Keluarga Penumpang MH370 Gelar Sayembara Rp 59 Miliar

Dana sayembara tersebut dikumpulkan pihak keluarga lewat situs pengaring dana Indiegogo.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sudah hampir 3 bulan berlalu, namun keberadaan pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 belum juga diketahui. Boeing 777-200ER itu masih terus dicari oleh tim gabungan dari berbagai negara.

Pihak keluarga yang sudah lama menanti saat ini memutuskan untuk berdikari (berusaha sendiri), berupaya mencari penumpang MH370 dengan menggelar sayembara. Sejumlah keluarga penumpang yang berasal Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Prancis, dan India pun akhirnya menggalang dana hingga mencapai US$ 5 juta atau sekitar Rp 59 miliar bagi pihak yang berhasil menemukan atau setidaknya memberikan informasi.

Hadiah sayembara itu akan dibagikan kepada 2 pihak, yakni sebesar US$ 3 juta atau sekitar Rp 35 miliar bagi siapa saja yang tahu dan memberikan informasi keberadaan MH370 secara benar. Kemudian US$ 2 juta atau sekitar Rp 24 miliar akan digelontorkan bagi penyelidik swasta yang bakal ditunjuk pihak keluarga tersebut untuk mencari pesawat berpenumpang 239 orang tersebut.

Dana sayembara tersebut, dikumpulkan pihak keluarga lewat situs penjaring dana Indiegogo. Selain mengumpulkan dana dari kantong sendiri, para keluarga juga berharap ada pihak yang ingin membantu menyumbang, sehingga jumlah donasi bisa bertambah. Dan pencarian oleh keluarga pun akan semakin mantap dilakukan.

Salah satu pihak orang dekat yang ikut menjadi penyumbang dan pelopor sayembara adalah Sarah Barc, kekasih dari penumpang Philip Wood dari Amerika Serikat, yang merupakan bos perusahaan perangkat lunak IBM. Menurut Sarah, ia dan pihak keluarga penumpang lainnya melakukan ini karena mereka tidak percaya pada informasi-informasi sebelumnya yang dirilis pihak terkait.

"Kami mengambil bagian dalam pencarian ini. Sebab tak ada informasi yang kredibel. Aku menduga ada pihak yang sengaja menyembunyikan hal ini," ujar Sarah, seperti Liputan6.com muat dari USA Today, Sabtu (7/6/2014).

Sarah menjelaskan, langkah yang diambil dirinya dan keluarga lain sama seperti yang dilakukan para kerabat penumpang pesawat Air France 447 yang hilang pada 1 Januari 2009. Puing pesawat kemudian ditemukan 2 tahun kemudian, pada awal 2011.

"Misteri Air France juga sempat dinyatakan sulit dipecahkan. Para keluarga akhirnya turun tangan pada pencarian," ujarnya. "Memang kami tak tahu pasti apakah berhasil atau tidak, tapi kita harus mencoba. Aku tak perduli dibilang apa oleh orang-orang, yang penting pesawatnya ditemukan."

Pesawat MH370 dinyatakan hilang kontak pada Sabtu 8 Maret 2014 dini hari. Pada 24 Maret, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa pesawat jatuh di Samudera Hindia, sebelah barat Perth. Namun pencarian selama beberapa minggu tak berhasil menemukan pesawat atau serpihannya. Saat ini belum ada arah yang pasti soal pencarian pesawat nahas tersebut. (Tnt)