Liputan6.com, Karachi - Situasi Bandara Internasional Jinnah di Kota Karachi, Pakistan, kembali kondusif. Bandara terbesar Pakistan itu kembali beroperasi setelah serangan kelompok militan menewaskan 28 orang, termasuk seluruh penyerang yang berjumlah 10 orang.
Dikutip Liputan6.com dari BBC, Selasa (10/6/2014), para militan bersenjatakan granat menyerbu area kargo Bandara Jinnah pada Minggu 8 Juni sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Pasukan keamanan akhirnya kembali menguasai keadaan pada Senin dini hari waktu Karachi.
Sejauh ini pihak Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Mereka menyerang untuk membalas dendam atas pembunuhan pemimpin mereka pada tahun lalu.
Sementara, pemerintah Pakistan mengatakan penyelidikan menyeluruh sedang berlangsung. Asif Kirmani, juru bicara Perdana Menteri Nawaz Sharif, juga memuji reaksi pasukan keamanan.
Sebaliknya, sejumlah pengamat mengatakan kekerasan terbaru ini semakin mempertanyakan upaya Sharif memulai perundingan damai dengan Taliban. Padahal, pembicaraan kedua belah pihak mencatat sedikit kemajuan sejak Februari silam.
Sejumlah pengecam mengatakan langkah ini dapat memberikan para milisi waktu untuk menghimpun kekuatan.
Lebih dari satu dekade, Pakistan memerangi kelompok pemberontak dengan Taliban Pakistan sebagai kelompok militan utama di negara itu. Perdana Menteri Sharif baru-baru ini mengatakan kepada BBC bahwa dirinya berharap upaya perdamaian dengan Taliban akan berhasil. Namun kekerasan terus berlanjut, Karachi bahkan kerap menjadi sasaran utama.
Pasukan Keamanan Kuasai Keadaan, Bandara Karachi Dibuka Lagi
Sejauh ini pihak Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 28 orang.
Advertisement