Sukses

Riset: Negara Paling Islami adalah Irlandia

Negara-negara barat yang masuk dalam peringkat 25 besar dalam penerapan ajaran Islam. Bahkan tidak ada negara dari Arab yang masuk 50 besar.

Liputan6.com, Dublin - Tahukah Anda negara mana yang paling islami di dunia? Jawabannya adalah Irlandia. Hal itu dikemukakan berdasarkan studi unik seorang ahli kelahiran Iran.

"Negara di dunia yang paling islami, setia pada nilai-nilai Al Quran adalah Irlandia," ujar Hossein Askari dari Irish Times, Rabu (11/6/2014).

Setelah Irlandia, akademisi di George Washington University, Amerika Serikat itu menyebut kota islami lainnya adalah Denmark, Swedia, dan Inggris.

Dalam wawancaranya dengan BBC, pengajar untuk International Business and International Affairs di George Washington University itu mengutarakan telah melakukan studi untuk menentukan negara paling islami itu bersama rekannya, Dr Scheherazde S Rehman.

Berdasarkan studi Askari dan Rehman, negara-negara islami justru bukan berasal dari negara yang mayoritas warganya Muslim. Malah negara-negara barat yang masuk dalam peringkat 25 besar, karena banyak melakukan penerapan ajaran Islam. Bahkan tidak ada negara dari Arab yang masuk 50 besar.

Askari dan rekannya mencantumkan Israel pada posisi 27, Arab Saudi 91, dan Qatar di urutan 111.

"Ajaran Islam yang diaplikasikan di Malaysia (33) dan Kuwait (42) menempatkan negara itu dalam urutan 50 besar. Sementara negara barat, AS dan Belanda berada di posisi 15, lalu Perancis berada di urutan 17," urai Askari.

Studi tersebut dinilai Askari melalui penerapan nilai-nilai Islam dalam segala bidang. "Termasuk  ekonomi, pemerintahan, hak asasi manusia dan politik, juga hubungan internasional," kata Askari.

"Melihat ajaran Islam yang diterapkan di bidang ekonomi, dengan menganalisa seberapa dekat kebijakan yang diterapkan dari ajaran ekonomi Islam. Irlandia, Denmark, Luxemburg, Swedia, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia berada pada urutan 10 besar," tutur Askari.

Berdasarkan penilaian itu, negara-negara Muslim justru menjadi yang sangat buruk. Berada di urutan buncit. "Mereka menggunakan agama sebagai alat kekuasaan," ungkap Askari.

Dari hasil penelitian pada November 2013, Askari mengungkap, banyak negara yang mengaku Islam dan disebut Islam justru tidak adil, korup, dan terbelakang. Tiga ciri itu sama sekali tidak islami.

Lanjut Askari, dalam penerapan ajaran islami secara keseluruhan mencakup bidang hukum dan pemerintahan, hak asasi manusia dan politik, hubungan internasional, dan faktor ekonomi, hasilnya pun tak terlalu berbeda.

"Selandia Baru, Luxemburg, Irlandia, Islandia, Finlandia, Denmark, Kanada, Inggris, Australia, dan Belanda; dan lagi-lagi hanya Malaysia (38) dan Kuwait (48) yang masuk di jajaran 50 besar dari negara-negara Muslim,"  papar Askari.

Menurut Askari, negara yang islami adalah negara yang menerapkan ajaran islam di segala bidang tak terkecuali.

"Jika sebuah negara memiliki ciri-ciri tak ada pemilihan, korup, opresif, memiliki pemimpin yang tak adil, tak ada kesetaraan di depan hukum, tak ada kebebasan, kesenjangan sosial yang besar, tak mengedepankan dialog dan rekonsiliasi, negara itu tidak menunjukkan ciri-ciri Islami," jelas Askari.

"Islam ada dan sudah ada selama berabad-abad, artikulasi cinta universal Allah untuk ciptaan dan kesatuan-Nya, dan segala sesuatu yang berhubungan untuk mencakup semua pembangunan manusia dan ekonomi," pungkas Askari. (Yus)