Sukses

Bawa Bunga, Presiden Mesir Minta Maaf kepada Korban Perkosaan

Al-Sisi berjanji kepada korban pemerkosaan itu tidak akan membiarkan insiden seperti itu lagi.

Liputan6.com, Kairo - Presiden baru Mesir Abdul Fattah al-Sisi meminta maaf secara langsung kepada seorang wanita yang diperkosa secara massal, saat perayaan pelantikannya.

Seperti dilansir BBC, Rabu (11/6/2014) televisi Pemerintah Mesir menunjukkan Presiden Sisi membawa bunga untuk korban dengan wajah yang dikaburkan.

"Saya meminta maaf dan berjanji bahwa negara tidak akan membiarkan insiden seperti itu terjadi lagi pada masa depan," kata Sisi kepada korban perkosaan itu.

"Kami akan menerapkan langkah keras dan kami akan bersikap keras terhadap pelaku," tambahnya.

Tayangan video menunjukkan, korban itu ditelanjangi di Lapangan Tahrir. Kejadian itu merupakan satu dari sejumlah serangan terhadap wanita selama perayaan.

Seorang saksi mata mengatakan kepada televisi swasta CBC TV, beberapa rumah sakit menolak merawat wanita yang mengalami luka bakar dan pendarahan itu.

Saksi mata itu mengatakan biaya berobat sebesar US$ 1.500 dikenakan sebelum korban dirawat. Kelompok pegiat perempuan menuduh Pemerintah Mesir tidak menangani masalah pelecehan seksual dengan baik.

Sementara pada Selasa 10 Juni lalu, juru bicara presiden mengatakan, Sisi memerintahkan para pejabat untuk menerapkan undang-undang baru, yang menetapkan untuk pertama kalinya kasus pemerkosaan merupakan kejahatan.

Berdasarkan undang-undang itu, mereka yang ditemukan melakukan pelecehan seksual di depan umum atau di tempat tertutup, diancam hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda sekitar US$ 6.990.