Liputan6.com, London - Kelambu biasa digunakan untuk pelindung nyamuk saat tidur. Tapi tak demikian dengan warga di Avonmouth, Bristol, Inggris.
Mereka justru menggunakan kain tipis dengan rongga kecil ini, sebagai pelindung saat makan. Agar kawanan lalat tak menghinggapi makanan.
Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/6/2014), invasi serangga itu telah mendatangkan malapetaka bagi kota yang terletak di pesisir tersebut, hingga membuat warga di kota itu sampai tak bisa makan dengan tenang karena serbuan sekawanan lalat.
Advertisement
"Sekitar tiga minggu ini sangat mengerikan," kata warga bernama Karen Potter. "Rumah kami sudah disemprot pekan ini, tapi hanya dalam beberapa hari lalat-lalat itu sudah kembali."
Bayangkan, dari jebakan berupa lem yang mereka buat di setiap ruangan di rumah, bisa didapati 20-30 lalat. Menjijikan...
"Ini mimpi buruk," ungkap Karen.
Munculnya lalat-lalat itu terjadi sejak sebulan lalu, akibat pabrik daur ulang Boomeco Ltd di dekat Avonmouth, Bristol.
Meskipun telah menutup jendela pada minggu-minggu terpanas tahun ini, mengasapi rumah dan melakukan penyemprotan, lalu memukul dan menggunakan raket listrik, waktu makan adalah seperti operasi militer. Mereka harus siap siaga, karena kawanan lalat akan menyerbu rumah mereka dan mengganggu acara makan.
Koloni serangga yang satu ini diduga muncul, ketika lalat-lalat berkumpul di tempat pembuatan bahan bakar dari limbah rumah seperti plastik dan limbah daur ulang (biofuel) rusak yang disimpan di dekat Avonmouth Dock.
Menurut Badan Lingkungan Hidup yang mencabut izin perusahaan daur ulang untuk menjaga lingkungan sekitar, kemungkinan masih tersimpan sisa-sisa bahan-bahan biofuel yang busuk. Sehingga menarik perhatian lalat.
Sejauh ini pihak berwenang sudah melakukan penyemprotan, namun koloni serangga itu justru masuk ke pemukiman warga sekitarnya.
"Kami jadi sangat berhati-hati untuk menempatkan semua sampah. Kami langsung membuangnya ke tempat sampah di luar dan menuangkan cairan serangga di atasnya, sehingga mereka tidak bisa bertelur di dalamnya," ungkap Georgina.
Ini adalah kali kedua serbuan kawanan lalat dirasakan para penduduk di pinggiran Bristol. Sebelumnya pernah terjadi pada 2011. (Riz)