Sukses

Perusahaan Satelit Inggris Yakin MH370 Jatuh di Samudera Hindia

Australia menyiapkan dana hingga US$ 90 juta atau sekitar Rp 1 miliar untuk proses pencarian MH370 hingga Juli 2015.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Upaya pencarian besar-besar terhadap pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia dekat Perth oleh tim pencari multinasional yang dipimpin Australia belum membuahkan hasil. Saat ini Australia tengah memetakan kemungkinan lokasi lain.

Namun demikian, perusahaan satelit Inggris, Inmarsat meyakini bahwa pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu memang jatuh di Samudera Hindia. Menurut pejabat Inmarsat, Chris Ashton, saat mencari MH370 beberapa waktu lalu, para tim pencari belum menuju area 'hotspot' Samudera Hindia yang dimaksud. Tapi hanya berfokus mengeksplorasi sumber sinyal 'ping' yang diyakini merupakan Boeing 777-200ER itu.

"Tak berarti mereka tak realistis dalam upaya pencarian, tapi lokasi yang mereka tuju masih jauh dari area yang menurut kami sangat mungkin sebagai lokasi (jatuhnya pesawat)," ujar Chris kepada BBC, yang dimuat Selasa (17/6/2014).

Dia menjelaskan, Inmarsat menggunakan sejumlah data penerbangan untuk mendeteksi pergerakan pesawat dan di mana perjalanannya berakhir.

Analisis data itu menggunakan ilmu Fisika 'efek Doppler' untuk menganalisis 7 sinyal 'ping' MH370 yang ditangkap satelitnya. Hingga kemudian didapat hasil bahwa bangkai pesawat diduga ada di Samudera Hindia.

"Kita bisa mengidentifikasi jalur penerbangan yang sama persis dengan pengukuran frekuensi dan pengukuran waktu di busur akhir lokasi tertentu, yang kemudian memberikan kita semacam area 'hotspot' pada busur terakhir sebagai lokasi yang kami yakini lokasi yang paling mungkin (sebagai pelabuhan terakhir pesawat)," papar Chris.

Pesawat MH370 dinyatakan hilang kontak pada 8 Maret 2014. Hingga kini, sudah lebih dari 100 hari berlalu, namun burung besi itu belum ditemukan. Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein menegaskan pihaknya tak akan menyerah.

"100 hari setelah MH370 hilang, rasa sakit masih terasa di hati semua orang Malaysia dan juga di seluruh dunia, kita tidak akan berhenti sampai MH370 ditemukan," ujar Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein, seperti dimuat Bernama.

"Kami tak akan melepas tanggung jawab dan menjadi sandaran bagi para keluarga penumpang dan awak pesawat. Dengan bantuan Yang Maha Kuasa, kami akan menemukan dan memulai pemberian dana kompensasi untuk keluarga."

Pihak Malaysia Airlines mulai membayar sebagian dari total uang kompensasi kepada beberapa keluarga penumpang MH370, yakni sebesar US$ 50 ribu atau sekitar Rp 591 juta. Sementara Australia dikabarkan telah menyiapkan dana hingga US$ 90 juta atau sekitar Rp 1 miliar untuk proses pencarian Boeing 777-200 itu hingga Juli 2015. (Ein)