Sukses

Berlengan ala Popeye, Pria Ini Sukses di Dunia Panco

"Pemain panco berpengalaman yang berusia lebih tua menertawai saya, karena memiliki bobot tubuh yang ringan".

Liputan6.com, Berlin - Aneh tapi nyata, apa yang dimiliki pria bernama Matthias Schlitte ini. Ia memiliki satu lengannya ala tokoh kartun Popeye, yang berotot.

Dikutip dari Daily Mail yang dimuat Liputan6.com, Rabu (18/6/2014), lengan ala si pecinta bayam dimiliki Schlitte pada bagian kanan. Sementara lengan kirinya berukuran normal.

Ukuran lengan ala Popeye yang dimiliki Schlitte hampir mencapai 46 cm.

Meski terlahir dengan satu lengan raksasa itu, Schlitte tak merasa minder dan tak menyalahgunakannya kekuatannya. Alhasil, ia pun menuju sukses di dunia panco professional.

Pria asal Jerman berusia 27 tahun ini memanfaatkan kekuatan lengannya untuk berkarir mencadi atlet panco profesional.

Pilihan profesi itu berawal saat Schlitte berusia 16 tahun. Ketika itu, ia mulai tanya-tanya ke sebuah bar kecil yang mengadakan turnamen panco.

"Pada tahun 2004, sebuah bar kecil di Haldensleben sedang mencari pemain panco dengan lengan terkuat di wilayah itu -- itulah turnamen pertama saya dan awal karir saya," ucap Schlitte.

"Tanpa pengetahuan atau berlatih panco, saya berkompetisi di kelas amatir sampai 90 kg -- ketika berusia 16 tahun dengan berat 65 kg. Pada awalnya, pemain panco berpengalaman yang berusia lebih tua menertawai (meremehkan) saya, karena memiliki bobot tubuh yang ringan. Tapi setelah memenangkan kontes itu, mereka merubah padangannya," urai Schlitte.

Saat Schlitte berhasil mengalahkan lawannya satu per satu, ia pun segera menyadari bahwa ia berprestasi di bidang olahraga itu. Sejak saat itulah Schlitte menghabiskan lebih dari satu dekade, untuk terjun di dunia panco dan menjadi yang terbaik dunia.

Schlitte mengklaim, dirinya telah memenangi delapan kejuaraan Jerman dan empat belas kejuaraan internasional.

Schlitte bahkan berhasil mengalahkan robot yang dirancang khusus untuk gulat. Kemenangannya tentu saja membuktikan bahwa dirinya bisa menghentikan kecerdasan buatan, yang mungkin menjadi ancaman bagi umat manusia.

Video Terkini