Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tenggelamnya kapal yang mengangkut warga negara Indonesia (WNI) terjadi lagi di Perairan Malaysia. Kapal terbalik dan tenggelam di perairan lepas Pantai Sepang, Selangor, Malaysia dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Kamis 19 Juni 2014. Insiden tersebut terjadi 2 hari setelah tenggelamnya kapal yang juga membawa WNI di perairan Kuala Langat, Selangor, pada Selasa 17 Juni 2014 lalu.
Atas kejadian tersebut, Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno mengimbau para WNI yang akan kembali ke Tanah Air agar tidak menempuh jalur kepulangan yang berbahaya. Melainkan melalui jalur resmi.
"Dubes Herman Prayitno sekali lagi menekankan agar para WNI yang ingin pulang menempuh jalur legal yang akan segera diresmikan oleh Pemerintah Malaysia," demikian pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Dijelaskan, pada Kamis 19 Juni pagi, KBRI Kuala Lumpur mendapatkan informasi dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Distrik Klang atas insiden kedua bahwa kapal pengangkut 27 orang itu tenggelam.
20 Penumpang WNI di antaranya selamat, yang terdiri dari 16 laki-laki dan 4 perempuan. 12 orang dirujuk ke rumah sakit karena mengalami cedera. Sedangkan 8 orang lainnya berada di Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) Wilayah Klang, Selangor. Sementara itu, 7 penumpang lainnya masih hilang.
"Dari 20 korban selamat, 17 korban diselamatkan 3 kapal dagang yang sedang melintas, sedangkan 3 lainnya diselamatkan operasi SAR yang tengah mencari korban kapal yang tenggelam sehari sebelumnya."
Sebelumnya pada Rabu 18 Juni, KBRI Kuala Lumpur menerima informasi tenggelamnya kapal berpenumpang Pekerja Asing Tanpa Izin (PATI) WNI yang diperkirakan berjumlah lebih dari 90 orang di wilayah perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat, Selangor. Sejauh ini, korban yang ditemukan adalah 66 orang. 61 di antaranya selamat dan 5 meninggal dunia. Sekitar 30 penumpang lainnya belum ditemukan. (Sss)