Liputan6.com, Seoul - Persidangan terhadap kepala perusahaan Chonghaejin tempat bernaung kapal Sewol yang terbalik di perairan Korea Selatan, digelar. Mereka dimintai pertanggungjawaban sebagai dalang penyebab tewasnya ratusan penumpang.
Dikutip dari BBC, Jumat (20/6/2014), Direktur Perusahaan Chonghaejin, Kim Han-sik disidang bersama empat karyawan lainnya. Mereka dijatuhi tuduhan atas kelalaian membiarkan feri kelebihan beban itu berlayar.
Baca Juga
Sebelumnya persidangan kapten dan 14 awak juga telah dimulai pada pekan lalu. Mereka dikenai tuduhan telah gagal menyelamatkan penumpang. Kapten dan awak kapal itu memang berhasil menyelamatkan diri dari Sewol yang kandas pada 16 Maret lalu. Bahkan si kapten, Lee Joon-seok, terlihat sebagai orang pertama di kapal yang menaiki sekoci penyelamat.
Advertisement
Tenggelamnya Sewol menelan nyawa 292 orang. Sebagian besar dari korban tewas adalah siswa SMA Danwon yang akan berwisata ke Pulau Jeju.
Banyaknya korban jiwa dalam musibah itu, menuai reaksi keras dari publik di Korea Selatan. Para kru kapal pun diminta agar mendapatkan hukuman berat, sebagai ganjarannya.
Sementara itu, tim penyelam hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap 12 orang penumpang Sewol.
Di lain pihak, mendapati banyak muridnya yang tewas dalam kecelakaan kapal itu, membuat kepala sekolah DanwoonHigh School Choo Kyo-Young mengundurkan diri. Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait pengunduran dirinya.
Sedangkan wakil kepala sekolah yang diselamatkan dari feri, malah bunuh diri karena terbebani rasa bersalah atas kematian murid-muridnya. Sebab ia yang bersikeras mengusulkan rute perjalanan wisata itu, meski sempat ditentang oleh orangtua dengan dengan alasan kondisi cuaca buruk. (Ans)