Liputan6.com, Yorkshire - Pilot muda berusia 18 tahun ini mengajak terbang sang ayah, setelah dinyatakan lulus kualifikasi sebagai penerbang. Namun kali ini aksinya di udara tak semulus perkiraan.
Diberitakan Daily Mail, Senin (23/6/2014), pesawat jenis Cessna A150 yang diterbangkan si pilot muda melayang rendah. Lalu tiba-tiba menghantam tanah. Dengan posisi hidung pesawat tertancap di ladang gandum di East Yorkshire, Inggris.
Namun keduanya lolos dari maut saat pendaratan darurat.
Advertisement
Menurut informasi, pria 18 tahun itu menghadapi awan yang posisinya rendah setelah lepas landas dari Beverly Airfield. Kondisi itu membuatnya sulit terbang karena jarak pandang terbatas, sehingga pendaratan darurat harus dilakukan.
Pilot muda dan ayahnya kemudian melompat keluar dari Cessna A150. Keduanya sama sekali tak terluka.
Melihat pesawat terbang rendah, warga setempat pun segera mendekati. "Kami mendatangi dan bergegas ke ladang," kata warga itu.
"Pilot itu sudah keluar dan sedang menelepon, dia memberi tanda dengan jempolnya sebagai tanda dia baik-baik saja," sambung warga yang tak disebutkan identitasnya itu.
"Pilot memilih untuk melakukan pendaratan setelah menghadapi kondisi cuaca buruk. Usai pendaratan hidung pesawat tertancap di lahan gandum. Dia melakukan apa yang dianggap tepat untuk mencegah keadaan buruk lebih lanjut," ujar Peter Spencer, sekretaris perusahaan Hull Aero Club Ltd --perusahaan asal pesawat.
"Kedua pilot dan ayahnya memakai tali pengaman dan tak terluka. Pesawat kehilangan roda pendaratan, sudah diperbaiki," sambung Spencer.
Sejauh ini, pihak Investigasi Kecelakaan Udara dan Otoritas Penerbangan Sipil telah diberitahu terkait kecelakaan itu.
Spencer mengatakan, pesawat dari perusahaan memiliki catatan keamanan terbaik sepanjang sejarah 85 tahun berdiri. Hanya terjadi sedikit kecelakaan yang terjadi pada burung besi ringan dari tempatnya.
Kecelakaan terakhir terjadi pada Oktober 2013. Ketika itu seorang penumpang yang tidak pernah menerbangkan pesawat sukses melakukan pendaratan dalam gelap di Humberside, karena pilot sakit.
John Wildey dari Doncaster, South Yorkshire, digambarkan sebagai pahlawan atas prestasinya. (Ans)