Liputan6.com, Beijing - Gara-gara menuai protes keras dari negara asalnya, Sphinx di China dibongkar. Replika setinggi 30 meter dengan panjang 60 meter yang ada di Provinsi Hebei utara itu, memicu kemarahan dari Kementerian Mesir urusan barang antik.
Kementerian tersebut bahkan telah menyuarakan ketidaksenangannya terhadap bangunan imitasi China itu kepada UNESCO.
Baca Juga
Seorang pejabat China mengatakan, replika yang terbuat dari batang baja dan semen itu dibuat untuk digunakan dalam keperluan syuting film dan drama televisi. Tak ada maksud menyamainya.
Advertisement
"Kami sangat menghormati warisan budaya dunia dan meminta maaf atas kesalahpahaman ini," kata juru bicara pihak Sphinx China yang enggan disebutkan namanya, seperti diberitakan menurut kantor berita resmi Xinhua yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/6/2014).
Sphinx bukanlah bangunan imitasi pertama yang dibuat China. Gunung Rushmore, Menara Eiffel dan desa di Austria juga ada.
Replika The Great Sphinx of Giza populer di kalangan penduduk dan wisatawan China. Mereka ramai berfoto dengan Sphinx palsu itu.
Mirip Aslinya...
Mirip Aslinya
Mirip Aslinya
Penampakan replika Sphinx di China itu memang mirip dengan aslinya di mesir. Bentuk kepala manusia dan tubuh singanya serupa. Bahkan para desainer membuat hidung patah pada Sphinx, yang rusak secara misterius ratusan tahun yang lalu.
Namun, bahan pembuatnya tak seperti aslinya yang diukir dari batu kapur. Sebab versi China ini dibangun dengan menggunakan beton.
Menurut situs berita video Newsflare, Sphinx di China itu dibangun hanya dalam waktu dua bulan.
Para pengembang mengatakan, lahan Sphinx di China ini akan disewakan sebagai lokasi syuting film dan akan menjadi obyek wisata. Sementara Mesir menginginkan agar bangunan imitasi itu dibongkar.
Bagaimanakah nasib Shinx imitasi itu?
Advertisement