Sukses

Ditemukan, Jasad 3 Remaja Israel yang Hilang

Tiga jasad itu ditemukan Senin jam 17.00 petang di bawah tumpukan bebatuan di suatu lapangan terbuka antara Halhul dan Beit Kahil.

Liputan6.com, Yerusalem - Lingkaran balas-membalas yang diajarkan turun temurun memang susah dibasmi. Jika kita mau belajar dari sejarah, kita seharusnya sudah memahami bahwa selagi saling membalas, yang seringkali menjadi korban adalah pihak-pihak yang paling rentan. Tiga remaja Israel hilang dua minggu lalu dan diduga menjadi korban penculikan.

Hari Senin kemarin, para pencari dari Israel menemukan tiga jenazah yang diyakini sebagai tiga remaja Israel yang diculik lebih dari dua minggu lalu di Tepi Barat, demikian kata pemerintah negeri zionis. Demikianlah berita yang dilansir dari New York Times, 30 Juni 2014.

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengadakan rapat darurat kabinet di tengah-tengah seruan untuk mengambil tanggapan yang tegas.

"Dengan perasaan berduka kami menemukan tiga jasad malam ini dan semua pertanda yang ada mengarah kepada dugaan bahwa jasad-jasad itu adalah tiga orang remaja yang diculik," kata Netanyahu.

Letkol Peter Lerner, seorang jurubicara senior bagi militer Israel, mengatakan bahwa tiga jasad itu ditemukan pada jam 17.00 petang "di bawah tumpukan bebatuan di suatu lapangan terbuka" antara Halhul dan Beit Kahil, yakni dua kota Palestina di dekat Hebron. Lokasi itu merupakan kawasan yang disisir oleh ribuan tentara Israel selama lebih dari seminggu.

Jasad-jasad itu "sedang dipindahkan untuk pemindaian forensik," kata Lerner. Ia menolak untuk mengatakan apakah jasad-jasad itu masih berpakaian atau ada penanda visual lainnya. "Kami sudah mengabarkan kepada pihak-pihak keluarga bahwa kami menemukan jasad-jasad dan menantikan pencirian final untuk jatidiri jasad-jasad itu."

Lenyapnya para remaja itu memicu kegaduhan di Israel dan secara mendalam telah menambah runyam hubungan buruk Israel dan Palestina, yang baru saja membentuk pemerintahan kesatuan yang didukung Hamas. Hamas adalah kelompok yang mengendalikan Jalur Gaza.

Para pejabat Israel menolak mengakui pemerintahan itu dan telah mengenali dua orang Palestina dari Hebron yang dikatakan terkait dengan Hamas. Hamas sendiri dijadikan tersangka utama. Sementara Hamas tidak mengakui bertanggungjawab atas peristiwa itu, namun memuji penculikan yang telah terjadi.

Intensitas dan cakupan operasi keamanan Israel untuk menemukan para remaja yang hilang itu merupakan operasi terbesar di Tepi Barat selama 10 tahun terakhir ini dan telah menewaskan setidaknya lima orang Palestina.

Sejauh ini belum ada pengumuman dari para pemimpin Palestina sehubungan dengan berita ditemukannnya jasad-jasad remaja tersebut. (Ein)

 

Video Terkini