Sukses

Perangi Boko Haram, Topik Utama Pembicaraan Prancis-Nigeria

Kedua presiden membahas pula aksi bersama guna menemukan ratusan pelajar putri yang diculik pada April silam.

Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Francois Hollande mencela serangan Boko Haram belakangan ini di Nigeria. Ia pun menekankan, aksi tercela semacam itu akan meningkatkan dorongan kerja sama masyarakat internasional dalam memerangi terorisme.

Seperti dilansir Xinhua, Selasa (1/7/2014), Hollande menggelar pembicaraan dengan sejawatnya dari Nigeria, Goodluck Jonathan, untuk membahas aksi bersama guna menemukan ratusan pelajar putri yang diculik pada April silam oleh jaringan fanatik dan membantu membebaskan mereka.

Presiden Prancis juga kembali menyampaikan dukungan Paris buat Nigeria, Niger, Kamerun dan Chad dalam menindas pelaku teror di wilayah itu. Ia menambahkan jaringan informasi regional telah didirikan dan diperkirakan akan memperkuat perang melawan Boko Haram.

Selama percakapan telepon mereka, Hollande menyampaikan solidaritas bagi Nigeria setelah serangan teror baru melanda ibukota Nigeria, Abuja, dan ditujukan kepada tempat ibadah di Desa Chibok di bagian timur laut Nigeria pekan lalu.

Sejak pembentukannya pada 2002, Boko Haram diduga telah menewaskan sebanyak 10.000 orang. Kelompok tersebut diduga telah menewaskan sebanyak 1.500 warga Nigeria sejak awal tahun ini.

Pada April lalu, kelompok fanatik itu mengaku bertanggung jawab atas penculikan 276 pelajar putri selama satu serangan di Chibok.

Pada Selasa 2 Juli 2014, sebanyak 10 orang tewas, setelah satu ledakan mengguncang satu pasar internasional di jantung Kota Maiduguri, Ibukota Negara Bagian Borno di Nigeria timur laut. Demikian diungkapkan beberapa saksi, rumah sakit dan sumber keamanan.

Selain itu, dua mayat pengebom ditemukan di lokasi ledakan, yang terjadi sekitar pukul 08.10 waktu setempat (14.10 WIB) di jalan masuk pasar tersebut pada Senin silam. Hal ini dikatakan satu sumber di Rumah Sakit Maiduguri.

Sumber itu mengatakan lebih dari 15 orang yang cedera dibawa ke rumah sakit tersebut pada Selasa pagi. Satu sumber keamanan mengatakan operasi pertolongan masih berlangsung di lokasi ledakan bom.

Seorang reporter Xinhua di negara bagian itu mengatakan bom tersebut meledak di pasar yang sibuk di dekat gedung Power Holding Company of Nigeria (PHCN), daerah komersial yang padat pengunjung.

Ia mengatakan pengeboman tersebut akan menjadi serangan utama pertama oleh Boko Haram sejak awal bulan suci Ramadhan.

Pengeboman itu terjadi kurang dari 24 jam setelah tentara Nigeria mengatakan satu jaringan intelijen pelaku teror yang dipimpin oleh seorang pengusaha telah dibongkar. Orang tersebut terlibat aktif dalam penculikan pelajar putri di Chibok.

Juru Bicara bagi Markas Pertahanan Nigeria Chris Olukolade mengatakan di dalam satu pernyataan pria itu, Babuji Yaari -- yang juga adalah anggota Kelompok Jaga Pemuda -- memelopori pembunuhan Emir Gwoza.

Presiden Goodluck Jonathan pada Senin 30 Juni lalu mengatakan negaranya takkan menyia-nyiakan usaha untuk memperkuat pertahanannya melawan teror. (Ant)

Video Terkini