Sukses

Lawan Penculikan, Warga Israel Manfaatkan Teknologi

Masalah dalam kehidupan bisa merangsang olah pikir manusia untuk menciptakan cara-cara mengatasinya.

Liputan6.com, Yerusalem Setelah peristiwa penculikan tiga remaja Israel di awal bulan Juni lalu, penduduk di negeri zionis menggunakan bantuan teknologi untuk mencoba mengatasi kemungkinan terulangnya kejadian ini dan guna menyelamatkan diri.

Sebagaimana yang dilansir Liputan6.com dari Times of Israel (2 Juli 2014), sebanyak 60.000 warga Israel telah mengunduh aplikasi tak berbayar yang dirancang untuk membantu kala terjadi penculikan.

Dengan menggunakan aplikasi United Hatzalah SOS, para pelanggan dapat memberitahukan organisasi darurat bahwa mereka membutuhkan bantuan dan mengirimkan tempat pastinya melalui teknologi GPS. Aplikasi ini, yang dikembangkan oleh perusahaan baru NowForce, hanya memerlukan satu sapuan jari saja.

Sistem ini menghubungi keluarga atau teman-teman yang diprogram ke dalam sistem sewaktu pelangggan melakukan pendaftaran.

Aplikasi ini menjadi tanggapan atas masalah-masalah yang muncul ketika melakukan panggilan darurat kepada polisi dalam keadaan penculikan.

Saat ini, pihak keamanan harus melalui proses hukum berkepanjangan untuk mendapatkan izin melacak sinyal telepon genggam seseorang sehingga memperpanjang waktu tanggap darurat dan kesempatan penyelamatan.

Polisi menerima panggilan darurat dari salah satu remaja Israel yang diculik beberapa menit setelah mereka dibawa pergi, namun pihak keamanan tidak dapat menentukan lokasi tepatnya.

Lalu mereka menunggu hingga hampir 7 jam lamanya sebelum memberi tanggapan atas panggilan minta tolong dari remaja itu karena mengira panggilan itu sekedar lelucon.

Media Israel melaporkan bahwa para remaja itu ditembak oleh para penculiknya yang panik karena mereka menyadari adanya panggilan telepon kepada polisi.

Menurut penciptanya, aplikasi itu memungkinkan panggilan minta tolong dilakukan secara diam-diam. (Ein)