Sukses

Hamas Tawarkan Gencatan Senjata kepada Israel

Pejabat intelijen Mesir dikabarkan bakal menjadi penengah rencana gencatan senjata.

Liputan6.com, Gaza - Konflik antara Hamas dan Israel kemungkinan akan mereda. Terutama setelah kelompok Hamas menawarkan penghentian serangan roket bila Israel tidak meneruskan gempuran udara terhadap Jalur Gaza.

"Pejabat intelijen Mesir menjadi penengah rencana gencatan senjata setelah terjadinya peningkatan bentrokan," ujar sebuah sumber kelompok militan Palestina Hamas seperti dikutip Liputan6.com dari BBC, Sabtu (5/7/2014).

Sumber tersebut mengatakan pula, hubungan intensif di antara kelompok Hamas dan sejumlah pejabat Mesir berhasil mencapai perdamaian baru antara Hamas dan Israel. "Kesepakatan gencatan senjata akan diumumkan segera," imbuhnya.

Di lain pihak, Israel menyatakan tembakan sporadis dari Gaza masih berlanjut. Namun, beberapa roket dan mortir yang jatuh tidak menimbulkan jatuhnya korban luka-luka maupun tewas.

Hanya saja sempat terjadi ketegangan di Yerusalem Timur menjelang rencana pemakaman seorang remaja Palestina yang terbunuh.

Saling serang telah berlangsung selama 2 hari terakhir antara warga Palestina bertopeng dan polisi Israel. Konflik ini dipicu penculikan dan pembunuhan Mohammed Abu Khdair, remaja Palestina berumur 17 tahun.

Sejauh ini motif pembunuhan pemuda Palestina itu belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, kemungkinan adalah bentuk pembalasan pembunuhan 3 remaja Israel belum lama ini di daerah pendudukan Tepi Barat.

Polisi Israel saat ini sedang mengusutnya. Pemakaman remaja Palestina itu telah ditunda, sehingga meningkatkan ketegangan. Polisi mengatakan mereka akan menyerahkan jenazah kepada keluarga setelah salat Jumat waktu setempat.

Baca juga:

Diserang Roket, Israel Kirim Pasukan Tambahan ke Perbatasan Gaza
Hamas: Remaja Palestina Tewas, Israel Akan Tanggung Akibatnya
Jenazah 3 Remaja Israel Dimakamkan, Gaza Kembali Dibombardir

Video Terkini