Liputan6.com, Seoul - Tragedi tenggelamnya kapal Sewol di perairan Jindo menyisakan luka mendalam bagi warga Korea Selatan (Korsel). Sebanyak 304 orang dinyatakan tewas, kebanyakan adalah murid sekolah. Hingga kini, proses persidangan terhadap kapten kapal, kru kapal, dan direktur perusahaan feri nahas itu tengah berlangsung.
Belakangan, ada fakta baru yang terungkap. Berdasarkan laporan internal pemerintah Korea Selatan, karamnya kapal yang mengangkut sebagian besar remaja tersebut merupakan buntut dari tindakan korupsi yang dilakukan pejabat terkait.
Seperti dimuat BBC, Selasa (8/7/2014), hasil investigasi tersebut menyebutkan bahwa kapal Sewol diketahui merupakan kapal yang dimodifikasi secara ilegal. Namun pemerintah daerah justru malah memberikan izin operasional atas kapal 'cacat' tersebut.
Akibatnya, kapal Sewol pun tenggelam karena kelebihan muatan. Saat itu, ada 476 penumpang. 172 penumpang di antaranya selamat. Sebanyak, 293 jasad lainnya telah ditemukan dan 11 lainnya masih hilang.
The Korean Register of Shipping atau Badan Pemeriksa Kapal Korsel juga dinyatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan benar dalam memeriksa kelayakan kapal. Diduga, ada penyelewengan dalam jalur birokrasi ini.
Selain itu, dilaporkan juga bahwa petugas penjaga pantai tidak cepat tanggap dalam menangani kapal Sewol yang mulai karam. Mereka disebut tidak berkoordinasi dengan baik.
Saat ini, kapten dan 14 awak kapal menjalani proses persidangan. Sang Kapten Lee Joon-seok disebut melarikan diri dan meninggalkan kapal, sehingga didakwa hukuman maksimum penjara seumur hidup. Sementara para awak didakwa atas dugaan kelalaian dan teracam bui.
Direktur perusahaan Chonghaejin tempat bernaung kapal Sewol pun dimintai pertanggungjawaban sebagai dalang penyebab tewasnya ratusan penumpang. Kim Han-sik disidang bersama empat karyawan lainnya. Mereka dijatuhi tuduhan atas kelalaian membiarkan feri kelebihan beban itu berlayar.
Baru-baru ini, putri dari salah satu awak Sewol yang tak disebutkan namanya ditemukan tewas bunuh diri. Sebelumnya, wakil kepala sekolah Danwon High School, Kang Min Kyu (52) yang berhasil diselamatkan dari Sewol yang karam, juga memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. (Ein)
Baca juga:
Direktur Perusahaan Kapal Korsel Sewol dan 4 Karyawannya Disidang
Putri Awak Kapal Sewol Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Advertisement
Percakapan Soal Cinta dan Patah Hati Paling Banyak Disadap NSA