Liputan6.com, New York: Petugas evakuasi di reruntuhan Gedung World Trade Center, New York, Amerika Serikat, baru-baru ini, menemukan satu jenazah korban Tragedi 11 September silam. Korban diangkat menggunakan alat berat dan melibatkan relawan serta anjing pelacak. Namun, petugas evakuasi belum dapat memastikan identitas korban tewas itu.
Tim Evakuasi masih kesulitan menemukan sekitar 6.000 korban yang diperkirakan telah meninggal dalam peristiwa penabrakan pesawat komersial ke Gedung Kembar WTC itu. Polisi menetapkan daerah reruntuhan sebagai lokasi kriminal yang diisolasi dengan pita kuning.
Sementara itu perusahaan-perusahaan asuransi disibukkan oleh klaim asuransi jiwa dari ribuan keluarga korban. Selain itu keluarga korban mengaku pesimistis dengan nasib para korban setelah dua pekan tragedi berlalu.
Dilaporkan juga terjadi peningkatan menyolok pembelian tiket pesawat komersial tujuan Timur Tengah. Pembeli tiket adalah mahasiswa asal Timteng yang belajar di Amerika. Eksodus itu akibat mencuat isu kekerasan dan rasisme pasca-Tragedi WTC dan Pentagon.(YYT/Jsi)
Tim Evakuasi masih kesulitan menemukan sekitar 6.000 korban yang diperkirakan telah meninggal dalam peristiwa penabrakan pesawat komersial ke Gedung Kembar WTC itu. Polisi menetapkan daerah reruntuhan sebagai lokasi kriminal yang diisolasi dengan pita kuning.
Sementara itu perusahaan-perusahaan asuransi disibukkan oleh klaim asuransi jiwa dari ribuan keluarga korban. Selain itu keluarga korban mengaku pesimistis dengan nasib para korban setelah dua pekan tragedi berlalu.
Dilaporkan juga terjadi peningkatan menyolok pembelian tiket pesawat komersial tujuan Timur Tengah. Pembeli tiket adalah mahasiswa asal Timteng yang belajar di Amerika. Eksodus itu akibat mencuat isu kekerasan dan rasisme pasca-Tragedi WTC dan Pentagon.(YYT/Jsi)