Liputan6.com, Gaza - Gaza yang nestapa. Cobaan-demi cobaan dialami oleh warganya. Tak selayaknya manusia di sana hidup bertahun-tahun dalam kondisi kekurangan pangan dan obat, diblokade, serta dicekam teror serangan yang tak bisa ditebak kapan datang. Belum lagi mengatasi penduduk yang makin bertumbuh.
Blokade ekonomi Tel Aviv atas Jalur Gaza dimulai sejak Juni 2007 -- pasca kemenangan Hamas secara demokratis dalam pemilu Palestina.
Akibatnya, sungguh mengenaskan, sebanyak 1,5 penduduk Gaza tak mendapatkan hak asasi mereka, yang paling mendasar sekalipun. Termasuk, kebebasan beraktivitas, hak untuk hidup layak, mendapatkan pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan.
Yang lebih buruk terjadi pada peralihan tahun 2009, militer Israel meluncurkan serangan mematikan ke Gaza, menewaskan sedikitnya 1.400 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Setengah dari infrastruktur Gaza hancur dan tak bisa diperbaiki. Sebab, blokade Israel juga melarang bahan bangunan dan material masuk ke Gaza.
Laporan PBB pada tahun 2012 bahkan menyebut, Jalur Gaza akan menjadi kawasan yang "tak layak huni" pada 2020, kecuali ada tindakan untuk meningkatkan layanan dasar masyarakat di sana.
Penderitaan rakyat Gaza makin bertambah beberapa hari ini, oleh serangan membabi buta Israel yang menembakkan rudal dan melakukan serangan udara -- dengan dalih membalas roket-roket yang diluncurkan militan Hamas. Apapun alasannya, mayoritas dari 80 orang lebih yang tewas adalah warga sipil, termasuk anak-anak.
Penderitaan dan ketabahan warga Gaza mengetuk hati banyak manusia di dunia. Salah satunya, Michael Heart, penyanyi AS kelahiran Suriah yang menulis lagu berjudul, "We Will Not Go Down (Song For Gaza)".
Ode -- lagu pujian -- itu ditulis pada Januari 2009, videonya ditonton lebih dari 1 juta kali sejak sebulan dirilis.
"We Will Not Go Down (Song For Gaza)" terus disiarkan di radio dan televisi di banyak negara, dinyanyikan di banyak demonstrasi di kota-kota mulai dari Sydney, Australia ke London, Inggris. Hingga kini.
"Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami. Tapi semangat kami tidak akan pernah mati. Kami tidak akan menyerah. Di Gaza malam ini," demikian terjemahan lirik lagu tersebut.
Berikut lirik asli lagu We Will Not Go Down (Song For Gaza):
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
 (Tnt)
 Baca Juga:
Advertisement
Anak-anak di Gaza Tewas Kena Bom, Bocah Israel Main dalam Bunker
Pemerintah Israel Bakal Ganti Kerugian Properti di Gaza
Menlu Marty: Tiba Waktunya Kebiadaban Israel Dihentikan
Menlu Marty: Tiba Waktunya Kebiadaban Israel Dihentikan
Â
Â