Liputan6.com, Manila - Topan berkekuatan besar lainnya melanda Filipina pada Rabu waktu setempat. Terjangan angin super yang bergejolak di seluruh Filipina dan ibukota, memicu evakuasi hampir 150 ribu orang, serta membuat pasar keuangan seperti Bursa Efek Filipina dan Filipina Dealing System untuk perdagangan valuta asing tutup.
Bahkan seperti dilansir dari Reuters, Rabu (15/7/2014), 10 orang dilaporkan tewas. "Kantor-kantor pemerintah dan sekolah juga ditutup," jelas pejabat penyelamat.
Baca Juga
Lebih dari 60 penerbangan internasional dan domestik juga telah dibatalkan selama dua hari terakhir.
Advertisement
Topan Rammasun, badai terkuat yang melanda negara itu tahun ini, bergerak ke selatan Manila pada Rabu. Melalui pulau-pulau di bagian timur negara itu.
Pepohonan dan tiang listrik pun porak-poranda jadi sasaran saat badai itu melintas. Akibat robohnya tiang listrik, kawasan yang terkena pun gelap gulita.
Badai kemudian bergerak ke Manila Bay, membuat para pejabat bencana mengevakuasi penghuni permukiman kumuh di pinggiran ibukota.
Ketua Palang Merah Nasional Filipina, Richard Gordon mengatakan ada sedikit kerusakan di ibukota. Stafnya sudah mencoba untuk menyelamatkan orang yang terjebak puing-puing jatuh di Batangas City ke arah selatan. Di wilayah itu, dua orang juga dilaporkan tersengat listrik.
"Kami belum menerima laporan ada banjir besar di Metro Manila, karena topan tidak membawa hujan, tapi angin yang kuat," ujar Gordon.
Topan Haiyan
Sebagian dari Filipina masih belum pulih dari Topan Haiyan, salah satu siklon terbesar yang mendarat di wilayah tengah negara itu pada November 2013. Menelan korban jiwa lebih dari 6.100 orang. Jutaan orang pun menjadi tunawisma seketika.
"Ribuan orang di tenda-tenda dan desa-desa pesisir telah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi sejak Senin 14 Juli," ujar Rhea Catada, yang bekerja untuk Oxfam di Tacloban, yang juga terkena dampak Haiyan.
"Ingatan terjangan Topan monster Haiyan tahun lalu masih segar, mereka takut akan terjadi hal sama. Mereka mengevakuasi diri secara sukarela dan meninggalkan barang-barangnya," jelas Catada.Â
Tropical Storm Risk, yang memonitor siklon berlabel Rammasun badai kategori-dua (dari skala satu sampai lima) karena menuju ke barat ke Laut Cina Selatan. Topan super Haiyan lebih kuat karena terdeteksi berada pada kategori lima.
"Seorang wanita berusia 25 tahun tewas tertimpa tiang listrik yang roboh akibat Topan Rammasun melanda pantai timur pada Selasa 14 Juli," kata badan bencana Filipina.
"Seorang wanita hamil tewas ketika dinding rumah ambruk di Lucena City di Provinsi Quezon, di bagian selatan ibukota," tambah badan tersebut.
Hampir 150.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di dataran rendah dan daerah pantai.
Baca Juga:
Topan Neoguri Mulai Hantam Jepang, Sedahsyat Haiyan?
Ngeri! Kota Tacloban yang Porak-poranda dari Luar Angkasa
Pasca-Topan Haiyan, Kota Wisata Filipina Sepi Pengunjung
(Sss)