Sukses

Kereta Bawah Tanah di Rusia Tergelincir, 21 Tewas

Kedalamannya mencapai 84 meter di bawah permukaan tanah. Sehingga membuat upaya penyelamatan sangat sulit.

Liputan6.com, Moskow - Kereta bawah tanah Moskow tergelincir. Akibat kecelakaan tersebut, 21 orang meregang nyawa.

"136 Orang dirawat di rumah sakit, banyak dari mereka mengalami luka serius," kata pejabat Rusia seperti dimuat Washington Post, Rabu (16/7/2014).

"Dari 136 orang dirawat di rumah sakit, setidaknya 42 berada dalam kondisi serius," kata beberapa pejabat kesehatan.

"Seorang warga China dan warga Tajikistan ada di antara mereka yang tewas," jelas kantor berita Rusia mengutip pejabat kota.

Lebih dari 1.100 orang yang terperangkap dievakuasi dari kereta. Mereka terjebak antara dua stasiun. Operasi penyelamatan baru berakhir lebih dari 12 jam setelah kecelakaan.

Seorang wanita yang dievakuasi dari tempat kejadian meninggal setibanya di rumah sakit di Moskow.

Dalam video yang dirilis Kementerian Situasi Darurat, beberapa gerbong kereta rusak tampak hampir melingkar, menempati seluruh lebar terowongan. Sementara para pekerja berusaha membuka paksa pintu gerbong untuk mengambil jenazah.

Dari foto yang diposting di situs media sosial, terlihat penumpang berjalan sepanjang rel di terowongan remang-remang.

Puluhan orang terluka dibawa keluar dari stasiun dengan tandu. Paramedis membawa seorang wanita ditutupi dengan selimut dan membawanya ke rumah sakit dengan helikopter.

Sementara beberapa korban terlihat duduk di trotoar dekat pintu masuk stasiun dalam keadaan shock, sambil minum air yang disediakan.

Seorang saksi mengatakan kepada stasiun televisi Rossiya 24, bahwa mereka merasakan guncangan keras dari arah kaki yang membuat terlempar.

"Semua orang berputar ke satu sisi," kata seorang saksi mata. "Ada pengereman mendadak dan asap di udara. Orang-orang tidak bisa pergi untuk waktu yang lama. Jalanannya terblokir".

Masalah teknis memang kerap terjadi di Metro Moskow, namun kecelakaan mematikan belum pernah terjadi dalam beberapa dekade sebelumnya.

Para pejabat Rusia bergegas untuk melakukan penyelidikan kecelakaan. Presiden Vladimir Putin, yang sedang di Brasil, mendesak penyelidikan rinci terkait hal itu. Sedangkan Walikota Sergei Sobyanin mengatakan ada beberapa pejabat terkait insiden itu akan dipecat.

Mengetahui peristiwa nahas itu, Perdana Menteri Dmitry Medvedev pun menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga.

Meski Bandara Rusia dan sistem angkutan transit menjadi target utama bagi teroris selama dua dekade terakhir, tapi beberapa pejabat menolak aksi terorisme sebagai penyebab kecelakaan ini.

Kereta bawah tanah Moscow Metro terkenal di dunia, karena memiliki interior dalam nan mewah dengan mosaik, lampu-lampu kristal, dan kursi marmer.

Park Pobedy, tempat kereta itu tergelincir, adalah stasiun Moskow Metro terdalam. Kedalamannya mencapai 84 meter di bawah permukaan tanah. Ini membuat upaya penyelamatan sangat sulit. Melewati stasiun ini, para penumpangnya bisa menuju Museum Perang Dunia II Rusia.

"Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan kereta api kecelakaan. Sedang dilakukan penyelidikan termasuk kesalahan dalam salah satu gerbong atau tenggelamnya bantalan kereta," ungkap juru bicara badan investigasi Rusia, Vladimir Markin.

Lanjut Markin, pejabat lain yang mengatakan ada sesuatu pemicu alarm dan menyebabkan kereta berhenti tiba-tiba itu tidak benar.

Dalam kecelakaan akibat aksi terorisme, lebih dari 100 orang telah tewas. Insiden pemboman itu terjadi di kereta bawah tanah Moskow atau dekat stasiun sejak tahun 2000. Termasuk dua ledakan bom pada hari yang sama, pada 2010, yang menewaskan total 40 orang. (Yus)

Baca Juga:

Jatuh di Depan Kereta yang Melaju, Ibu Hamil Selamat

Perkenalkan! Guilherme, Petugas Penjaga Kereta Terganteng

Siap-siap, KAI Bakal Jual Tiket Tambahan Via Online Sebelum H-10