Sukses

Kisah Penyelundupan Ayam Goreng ke Jalur Gaza

Ratusan terowongan bawah tanah menjadi alat warga Gaza mengakali blokade. Termasuk menyelundupkan penganan.

Liputan6.com, Jalur Gaza -- Di Indonesia, baru saja tersiar berita adanya sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan yang berusaha menutup sebuah gerai makanan siap saji asal Amerika Serikat di Tasikmalaya, Jawa Barat, terkait dengan konflik di Gaza. Namun, nyatanya, penduduk di Jalur Gaza justru menyukainya ayam goreng tepung itu.

Seperti yang dilansir dari NPR hari ini , ada ratusan perlintasan bawah tanah berseliweran di bawah perbatasan Mesir-Gaza dan memberikan jalan kepada penduduk Gaza untuk mengakali blokade ekonomi oleh Israel sejak tahun 2007 -- setelah Hamas mengambil alih kendali di Jalar Gaza.

Lorong-lorong bawah tanah ini terdengar mendebarkan seperti dalam film spionase, namun kenyataan dan kepraktisan kanal-kanal itu tidak tidak seheboh itu.

Lagipula, dengan begitu banyaknya konflik yang terus menerus hadir di kawasan itu, tidaklah mengherankan jika cara luar biasa dilakukan untuk menyediakan kanal-kanal yang lebih aman untuk membawa pasokan-pasokan yang biasanya tidak ada di sana.

Menurut Businessweek, terowongan-terowongan ini seringkali dipakai menyalurkan senjata dan mujahid masuk dan keluar Gaza dari Sinai Utara di Mesir.

Namun demikian, baru-baru ini muncul laporan-laporan lain yang mengatakan bahwa terowongan-terowongan ini juga dipakai menyelundupkan ayam goreng KFC yang masih hangat ke Jalur Gaza.

Sepertinya ketiadaan bahan mentah, berbarengan dengan pembatasan perlintasan oleh Israel, sangat menyusahkan pembukaan cabang restoran siap saji di sana.

Namun sekarang rasa penasaran itu telah mencapai puncaknya sehingga memaksa penduduk Gaza menggunakan cara yang tidak terlalu cepat itu untuk memuaskannya.

Suatu sambungan penting dalam rantai pasokan-permintaan makan ini adalah perusahaan Al-Yamama yang memungkinkan penduduk Gaza menyantap KFC.

Menurut Mohammed Al-Madani, seorang akuntan untuk Al-Yamama, usaha pengiriman ayam goreng itu karena kebetulan saja dan bukan merupakan bagian dari strategi bisnis.

“Kami melakukan pemesanan dan mengatur untuk membawa sejumlah penganan dan mereka tiba beberapa jam kemudian,” katanya. Perusahaan itu memasang lambang terkenal Colonel Sanders di situs web perusahaan mereka dan datanglah pesanan bertubi-tubi.

Harga KFC paket family meal kira-kira 80 pound Mesir (sekitar US$11) di restoran KFC di el-Arish, tapi harganya di Gaza bisa mencapai 100 Shekels Israel (sekitar US$30) karena adanya biaya pengangkutan dan penyelundupan. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini