Liputan6.com, Jakarta - Terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang diduga terkena rudal di Ukraina, Kementerian Luar Negeri melalui perwakilan di luar negeri tengah mencari tahu dugaan adanya korban WNI di dalam pesawat yang mengangkut 295 penumpang itu, termasuk 15 awak pesawat.
"Kami melalui perwakilan di Kuala Lumpur sudah berkomunikasi untuk memastikan apakah ada WNI yang ada di dalam pesawat yang dimaksud dan tentunya perkembangan selanjutnya," ujar juru bicara Kemenlu Michael Tene seperti dilansir MetroTV, Kamis (17/7/2014) malam.
Terkait langkah atau upaya selanjutnya, Tene belum dapat memastikan. Sebab pihaknya harus memastikan adanya WNI yang berada di pesawat yang bertolak dari Amsterdam, Belanda menuju Kualalumpur itu.
"Ya itu, seperti yang saya sampaikan tadi kita akan mencari tahu mengenai keberadaan WNI kita di sana. Upaya langkah selanjutnya tentu tergantung informasi yang didapat selanjutnya, apakah ada WNI dalam pesawat yang dimaksud," ujar Tene.
Yang pasti, kata Tene, pihaknya tengah mengupayakan komunikasi dengan pemerintah Ukraina dan Malaysia guna memastikan informasi terkait pesawat tersebut. Termasuk lembaga terkait seperti maskapai terkait.
"Ya, seperti apa yang saya katakan tadi, untuk mencari tahu apakah ada WNI yang ada dalam pesawat itu, perwakilan kita baik yang ada di Ukraina maupun di Malaysia, atau lembaga-lembaga terkait seperti maskapai penerbangan," tegas Tene.
Pesawat MH17 dikabarkan jatuh ditembak di dekat Donetsk, wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina. Namun pemberontak Ukraina membantah telah menembak pesawat. Presiden Ukraina Petro Poroshenko juga menepis militernya yang menembak Boeing 777 tersebut. (Riz)