Liputan6.com, Moskow -- Di suatu titik di atas wilayah Ukraina timur yang bergolak akibat pemberontakan, pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17 dihantam rudal. Entah siapa yang meluncurkannya, tapi yang pasti, Boeing 777 tersebut jatuh dan hancur berkeping-keping, 298 orang di dalamnya -- penumpang juga kru pesawat -- tewas.
Detil terbaru kembali muncul terkait insiden maut yang menimpa pesawat negeri jiran tersebut. Sejumlah sumber kepada kantor berita Rusia, Interfax menyebut, MH17 terbang di rute yang nyaris sama dengan yang digunakan pesawat Presiden Vladimir Putin -- sesaat sebelum ditembak.
"Saya bisa mengatakan bahwa pesawat Putin dan pesawat Boeing milik Malaysia berpotongan di titik dan formasi (echelon) yang sama. Dekat dengan Warsawa, pada echelon 330-m di ketinggian 10.100 meter. Jet kepresidenan ada di sana pada pukul 16.21 waktu Moskow dan pesawat Malaysia pada 15.44 waktu Moskow," kata sumber yang tak mau disebut namanya, seperti Liputan6.com kutip dari Russia Today (RT), Jumat (18/7/2014).
Tak hanya diduga berada di rute serupa. Penampakan pesawat Malaysia Airlines juga mirip dengan rupa kapal terbang Presiden Rusia. Terutama garis merah dan biru di badan pesawat, meski susunannya tak sama.
"Kontur pesawat serupa, dimensi linear juga sangat mirip. Juga warnanya, pada jarak cukup jauh keduanya nyaris identik," kata sumber.
Di saat yang sama, muncul laporan media yang bertentangan apa yang dikabarkan Interfax. Seorang sumber kepada situs media Gazeta.ru mengatakan, pesawat Putin memang lepas landas dari bandara Vnukovo-3. Namun, sang presiden tak terbang di atas wilayah negeri tetangga yang bergolak.
"Putin hanya punya satu jet -- Board One. Ia tak terbang dengan pesawat lain. Pesawat tersebut selalu lepas landas dari Vnukovo-3, namun pesawat kepresidenan itu tak terbang di atas Ukraina untuk sementara waktu," kata sumber di terminal Vnukovo-3.
Putin kini kala itu berada dalam perjalanan dari Brasil, di mana ia menghadiri KTT BRICS, menuju Moskow.
Sebelumnya, menanggapi tragedi MH17, Putin mengatakan, Ukraina harus bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi.
"Tragedi ini tak akan terjadi jika ada kedamaian di sana. Jika aksi militer di sebelah tenggara Ukraina tak dilakukan," kata Putin, menambahkan bahwa ia telah meminta para bawahannya untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
"Kami harus melakukan apapun yang kami bisa untuk memberikan gambaran obyektif pada masyarakat di Rusia, Ukraina, juga seluruh dunia.
MH17 celaka di Ukraina dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Boeing 777 tersebut dijadwalkan masuk ke wilayah Rusia pada pukul 15.20 waktu setempat. Namun kapal terbang itu tak akan pernah melakukannya.
Sumber dari industri penerbangan Rusia mengatakan,"Pesawat itu jatuh 60 km dari perbatasan," demikian dikabarkan Itar-Tass.