Liputan6.com, Jakarta - Kelompok separatis pro-Rusia akan memberikan akses ke lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines kepada investigator internasional. Mereka juga berjanji akan mengamankan lokasi dan mengizinkan evakuasi jenazah korban.
Dalam sebuah pernyataannya, Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) mengatakan pihak separatis telah menyetujui keinginan itu.
"Mereka siap untuk menutup lokasi bencana dan mengizinkan aparat setempat untuk memulai persiapan evakuasi jenazah," tulis pernyataan itu seperti dikutip BBC, Jumat (18/7/2014).
Pemberontak juga akan memberikan akses aman kepada penyidik internasional dan pemantau OSCE serta bekerja sama dengan aparat Ukraina.
Sementara itu, Duta Besar RI di Ukraina Niniek Kun Naryatie mengatakan Kementerian Luar Negeri Ukraina berjanji untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada KBRI di Ukraina. Dia juga mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Malaysia di Ukraina.
Niniek menjelaskan, akses ke lokasi tempat jatuhnya pesawat merupakan wilayah konflik yang berjarak sekitar 40 km dari perbatasan Rusia dan 800 km dari ibukota Kiev.
Pesawat komersil Boeing 777 nahas itu diketahui tengah terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pesawat jatuh di antara Krasni Luch di Luhansk dan Shakhtarsk di kawasan Donetsk, Ukraina.
Malaysia Airlines mengatakan MH17 membawa 154 warga negara Belanda, 27 Australia, 43 Malaysia (termasuk 15 awak), 12 Indonesia, dan 9 Inggris.
Penumpang lain berasal dari Jerman, Belgia, Filipina dan Kanada. Ukraina telah mengumumkan kawasan udara itu sebagai zona larangan terbang. Sedangkan maskapai-maskapai penerbangan lain kini merancang jalur terbang baru untuk menghindari Ukraina timur. (Sss)
Pemberontak Pro-Rusia Buka Akses ke Lokasi Jatuhnya MH17
Pemberontak akan memberikan akses aman kepada penyidik internasional dan pemantau OSCE serta bekerja sama dengan aparat Ukraina.
Advertisement