Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kerabat Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak ternyata juga menjadi korban pesawat MH17, yang jatuh ditembak rudal di Ukraina. Kesedihan tak terperi pun mau tak mau dirasakan pemimpin negeri jiran itu.
"Nenek tiri PM Najib Razak berada di pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di kawasan konflik Ukraina," demikian konfirmasi dari Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein seperti dimuat Telegraph, Sabtu (19/7/2014).
Baca Juga
Rosmah Mansor Istri Eks PM Malaysia Divonis Bebas Kasus Pencucian Uang dan Penggelapan Pajak, Ini Alasannya
Sidang Pembelaan Mantan PM Malaysia Najib Razak dalam Kasus 1MDB Akan Digelar Pekan Ini
Terseret Kasus Mega Korupsi dan Terancam Hukuman Berat, Ini Profil Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak
"Sri Siti Amirah, 83 tahun, ada di penerbangan itu," ucap sepupu PM Najib itu.
Advertisement
Siti Amirah juga nenek tiri Hishammuddin.
"Pls pray 4 nya (Mohon doa untuknya)," tulis Hishammuddin melalui akun Twitter miliknya disertai foto sang nenek.
Hishammuddin juga menegaskan lewat tweet, terkait laporan dari The Star, yang menuliskan Siti Amirah terbang sendiri dari Amsterdam, Belanda di pesawat MH17 dalam perjalanan ke Yogyakarta. Dan akan transit di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
"Siti Amirah, yang berasal dari Indonesia, akan ke Yogya untuk merayakan Idul Fitri pada akhir bulan suci Ramadan," kutip The Star dari juru bicara keluarga.
"Dia adalah seorang wanita yang sangat-sangat baik. Wanita yang cantik dan baik hati. Dia adalah seorang ibu rumah tangga yang merawat kakekku dengan sangat baik. Kami memanggilnya ibu," kata juru bicara keluarga.
Menurut pemberitaan tersebut, Siti Amirah menikah dengan Mohammad Nuh Omar, kakek dari pihak ibu Najib, sebagai istri keduanya.
Najib adalah putra dari perdana menteri kedua di Malaysia Abdul Razak. Sedangkan Hishammuddin adalah putra pertama dari PM ketiga Malaysia Hussein Onn.
Ibu dari Hishammuddin dan Najib adalah saudara kandung.
Pesawat jet Boeing 777 yang membawa 298 orang terbakar pada Kamis 17 Juli malam, di sebuah ladang jagung yang dikuasai separatis Pro-Rusia di timur Ukraina. Para pejabat AS mengatakan, burung besi itu ditembak jatuh oleh rudal. Tercatat ada 13 WNI yang menjadi korban insiden tersebut. (Sss)